Airlangga 'Pede' RI Kuasai Pasar E-Commerce ASEAN pada 2025

Ilustrasi e-commerce.
Sumber :
  • Entrepreneur

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengaku optimistis bahwa pergerakan ekonomi digital di Indonesia akan semakin maju ke depannya. Bahkan, Airlangga yakin jika Indonesia akan bisa menguasai pasar e-commerce ASEAN pada 2025.

60 Pedagang Makassar Jadi Korban Penipuan Aplikasi Belanja Online, Kerugian Capai Rp5 Miliar

"Kalau dihitung, nilai transaksi di pasar digital Indonesia diperkirakan bisa mencapai US$135 miliar, atau sekitar 85 persen dari total perdagangan e-commerce market di kawasan Asia Tenggara," kata Airlangga dalam telekonferensi, Jumat 17 Juli 2020.

Airlangga memastikan, potensi pasar e-commerce Indonesia yang nilainya hingga sekitar US$135 miliar itu, sudah cukup besar dibandingkan keseluruhan pasar ASEAN yang totalnya mencapai US$150 miliar.

Brand Lokal & UMKM Tunjukkan Performa Maksimal, Penjualan Meningkat 7 Kali Lipat di Puncak Kampanye 12.12 Birthday Sale

"Jadi, lebih dari 85 persen pasar e-commerce ASEAN itu adanya di Indonesia," ujar Airlangga.

Karena itu, Airlangga pun berharap bahwa peluncuran Digital Kredit UMKM (DigiKU) oleh pemerintah pada hari ini, akan semakin mampu menopang misi untuk menguasai pasar e-commerce ASEAN tersebut.

4 Fitur Unggulan bikin Belanja Online Tambah Praktis

Menurutnya, platform online DigiKU itu nantinya juga akan bisa memberikan akses seluas-luasnya, bagi para pelaku UMKM di Tanah Air.

"Semoga platform ini digunakan Himbara untuk lebih menjangkau masyarakat luas, usaha kecil menengah, termasuk industri menengah," kata Airlangga.

Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp5.949 Triliun

Dengan kehadiran platform DigiKU ini, lanjut Airlangga, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp190 triliun pun diharapkan akan lebih bisa terbantu. Karena pada periode Januari-Juni 2020, total plafon KUR sudah mencapai Rp76 triliun dan mampu menjangkau lebih dari 2,22 juta debitur.

"Harapannya ini bisa semakin diakselerasi dengan platform DigiKU UMKM, dan bisa segera pulih dari persoalan melemahnya permintaan. Sehingga, diharapkan awal tahun depan UMKM bisa kembali beroperasi dan menemukan demand-nya lagi," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya