Viral Mal Taman Anggrek Dijual Rp17 Triliun, Ini Klarifikasi Pengelola

Suasana jalan di depan Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat.
Sumber :
  • Google Map

VIVA – Sebuah iklan online penjualan properti Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat, viral di media sosial. Mal itu disebut dijual seharga Rp17 triliun yang terungkap melalui situs penjualan properti rumahdijual.com.

Berdampak Positif dan Libatkan Banyak Industri Terkait, Pemerintah Perpanjang Insentif PPN DTP bagi Sektor Properti

Dalam situs itu, iklan penjualan Mal Taman Anggrek diketahui terpasang pada 14 Juli 2020, pukul 12.17 WIB. Namun saat mengakses situs tersebut pada Jumat 17 Juli 2020, sudah tak lagi ditemukan iklan jual beli properti tersebut alias dihapus.

Iklan itu tak hanya dimuat situs jual beli, tetapi juga tersebar melalui pesan berantai di Whatsapp. Dalam keterangannya disebutkan, Mal Taman Anggrek bersertifikat Hak Guna Bangunan (HGB), dengan luas tanah 55.000 meter persegi dan luas bangunan 360.000 meter persegi serta terdiri dari 7 lantai dan 1 basement.

Viral! Rombongan Presiden Prabowo Kasih Jalan Ambulans, Jadi Contoh Kesadaran Aturan Prioritas

Baca juga: Rupiah Melemah Lagi Lawan Dolar AS, Berikut Rincian Kursnya

Mal tersebut telah dibuka sejak Agustus 1996 dengan jumlah toko dan jasa sebanyak 528 unit, toko induk 3 unit dan mampu menampung 4.000 mobil. Kemudian fasilitas mall di antaranya, taman, ATM center, wifi, dan CCTV.

Polisi Tangkap 2 Maling Motor yang Seret Korbannya di Cilincing, Pelaku Positif Narkoba

Menanggapi hal tersebut, Advertising and Promotion Manager Mal Taman Anggrek Elvira Indriasari membantah kebenaran dari iklan tersebut. Iklan yang telah beredar di media sosial dipastikan tidak benar dan menyesatkan.

"PT Mulia Intipelangi selaku pemilik dan pengelola Mal Taman Anggrek bahwa iklan jual/beli yang dimaksud adalah tidak benar atau menyesatkan," ujar Elvira dalam keterangannya.

Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dengan iklan jual beli properti yang tersebar di media sosial dan belum terkonfirmasi kebenarannya. "Masyarakat dimohon agar selalu bersikap hati-hati atas berbagai informasi yang beredar,” ujarnya.

Ilustrasi boikot.

Daftar Produk Boikot di Medsos Belum Tentu Benar! Pakar: Banyak PHK, Jangan Sampai yang Kena Saudara Sendiri

Gerakan boikot sengaja diviralkan untuk menekan perekonomian Israel agar berhenti menjajah tanah Palestina. Masyarakat dunia dari berbagai golongan larut dalam euforianya

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024