Ada COVID-19, Tambang Emas Martabe Optimis Capai Target Produksi 2020
- VIVAnews/Dusep Malik
VIVA – Dampak virus corona atau COVID-19 melanda sejumlah pertambangan emas di seluruh Indonesia. Tak terkecuali pada tambang emas Martabe yang berada di Batang Toru, Sumatera Utara.
Senior Manager PT Agincort Resource, Rahmat Lubis, mengatakan dampak virus corona ke pertambangan emas miliknya telah membuat sejumlah proses produksi terkendala. Bahkan, pihaknya harus melakukan lockdown pada pertengahan April 2020 lalu.
Menurut dia, lockdown tersebut dilakukan untuk membatasi penyebaran virus corona yang cukup masif saat itu. Sehingga, pihaknya harus menyiasati dengan meminta karyawan tetap tinggal di camp dan merumahkan sebagian karyawan.
"Jumlah kita saat produksi terbatas dan dikurangi, tapi Agincort Resource tidak melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) melainkan meminta karyawan stanby di rumah saat pelaksanaan lockdown," jelas Rahmat melalu zoom meeting dengan media, dikutip Jumat 17 Juli 2020.
Ia mengatakan, saat pelaksanaan lockdown itu, pihaknya sebenarnya cukup beruntung sebab sejumlah pit sedang rendah rasio produksinya, seperti terjadi pada Pit Purnama. Sedangkan, pit Ramba Joring dan pit Barani high ratio.
Adapun pengurangan produksi, lanjut Rahmat, hanya dilakukan untuk produksi batuan yang tidak memiliki kadar emas, Sedangkan bebatuan yang ada kadar emasnya tetap bekerja seperti biasa.
"Dan untuk saat ini, atau sejak awal Juli Tambang Martabe tidak lockdown lagi, dan kita sudah panggil lagi karyawan kita, semua sudah normal sehingga target produksi tahunan kita masih on the track," tegas Rahmat.
Adapun untuk target produksi emas tambang emas Martabe sepanjang 2020 diperkirakan mencapai 360 ribu ounces (oz) atau lebih rendah 10 persen dari target 2019 yang mencapai 400 ribu oz. (ren)
Â