Bank Dunia: Tak Ada Jalan Tikus Pulihkan Ekonomi karena Corona
VIVA – Berbagai negara di dunia tengah berjuang memulihkan ekonomi yang dihantam pandemi virus Corona. Upaya tersebut juga dilakukan pemerintah Indonesia.
Bank Dunia memproyeksikan, ekonomi Indonesia paling bagus bisa tumbuh nol persen tahun ini. Pertumbuhan tersebut bisa tercapai bila tiga hal ini dilakukan pemerintah Indonesia.
Country Director Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Satu Kahkonen, mengatakan, hal pertama yang harus dilakukan pemerintah Indonesia adalah reformasi aturan investasi yang ada. Sederhanakan aturan yang membuat investasi sulit masuk ke ekonomi Indonesia.
"Beri sinyal Indonesia ke dunia bahwa terbuka untuk bisnis," ujar Kahkonen dalam peluncuran virtual The Indonesia Economic Prospects (IEP), Kamis 16 Juli 2020.
Kedua, menurut dia, mendorong investasi di bidang infrastruktur. Saat ini, Kahkonen melanjutkan, gap pembiayaan infrastruktur di Indonesia sangat besar. Untuk itu, pembangunannya tidak bisa dibiayai sepenuhnya oleh anggaran pemerintah.
Baca juga: Pertamina Produksi BBM Baru, 100 Persen Olahan Minyak Kelapa Sawit
Karena, dia melanjutkan, perlu peran swasta untuk masuk ke pembiayaan infrastruktur tersebut. Kemudian, faktor ketiga adalah reformasi pajak harus dimaksimalkan untuk menggenjot penerimaan negara.
Selain tiga upaya yang harus dilakukan pemerintah itu, menurut dia, ada pula tiga faktor lainnya yang memengaruhi tercapainya proyeksi itu.
Pertama, ekonomi global tidak terkontraksi lebih dalam di sisa tahun ini. Kedua, roda ekonomi Indonesia kembali berputar secara penuh pada Agustus. Lalu, yang ketiga adalah tidak ada lagi gelombang kedua penularan virus Corona.
Sementara itu, Lead Economist Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Federico Gil Sander, mengatakan, pemulihan ekonomi akibat COVID-19 tidak mudah dilakukan. Perlu proses yang panjang harus dilakukan pemerintah.
"Enggak ada jalan tikus untuk pemulihan ekonomi," ungkapnya. (art)