Wabah Corona, Bisnis Hotel Milik Bos Properti Asal RI Ini Justru Naik

Skye Suites.
Sumber :
  • Dokumentasi Crown.

VIVA – Pandemi Virus Corona menghantam berbagai sektor usaha di dunia saat ini, termasuk bisnis perhotelan. Namun, fenomena itu tampaknya tak terlalu berpengaruh pada bisnis pengusaha properti kelahiran Indonesia di Sidney, Australia, Iwan Sunito.

Indomie Sejumlah Rasa Ditarik dari Peredaran di Australia, Indofood Buka Suara

Sebab, jaringan Hotel Skye Suite yang dikelola, Crown Group, kinerjanya terus meningkat. Bahkan, kurang dari 2 tahun semenjak dibuka pada bulan Oktober 2018, Skye Suite kini berada di peringkat 35 dari 204 Hotel berbintang di Kota Sydney versi Tripadvisor.

Posisi jaringan hotel tersebut pun mampu melampaui peringkat Shangri-La (63) dan Swissotel Sydney (37). Skye Suites Sydney dan Skye Suites Parramatta juga berhasil masuk daftar 2020 Best Hotels versi Luxury Hotels Guide dengan rata-rata penilaian di angka 8.9 atau masuk kategori Excellence.

Peredaran 2 Varian Rasa Indomie Ini Ditarik dari Pasar Australia

“Ini adalah hasil yang sangat menggembirakan bagi kita semua, mengingat merek Skye Suites masih relatif baru. Sebuah hasil yang patut disyukuri mengingat pandemik ini berhasil menggoyahkan perekonomian Dunia saat ini,” ungkap Chief Executive Officer Crown Group, Iwan Sunito dikutip dari keterangannya, Rabu 15 Juni 2020.

Iwan mengungkapkan, ketika regulasi pembatasan perjalanan di Australia mulai memasuki masa relaksasi, SKYE Suites melihat mengalami pemesanan kamar. Hal itu diperkirakan karena banyaknya tamu yang berusaha untuk terhubung kembali teman dan keluarga besarnya, dan sebuah tren baru mulai muncul yaitu kebersamaan adalah kemewahan baru.

Australia Tarik 3 Produk Indomie dari Peredaran, Ini Alasannya

Baca juga: Viral Sekolah di Malang Jadi Hotel karena Pandemi Corona, ini Faktanya

"Kinerja jaringan hotel kami juga berhasil melebihi ekspektasi kami sebelumnya. Jumlah pendapatan dan tingkat isian pada bulan Mei menjadi dua kali lipat dibandingkan bulan April dan pada bulan Juni tingkat isian mencapai 60 persen terutama pada akhir pekan," tambahnya.

Selain untuk bertemu keluarga, hingga kini menurut dia tren bekerja dari hotel pun masih terus terjadi selama pandemi ini. Hotel dianggap lebih nyaman dan aman, khususnya dari ancaman penyebaran COVID-19.

"Semenjak memasuki masa relaksasi, kami menemukan bahwa beberapa tamu masih memilih untuk terus bekerja dari kamar hotel kami, untuk kenyamanan dan fleksibilitas. Kami pikir akan ada cara baru untuk bekerja yang muncul dari situasi ini," ungkapnya.

Pantau berita terkini di VIVA terkait Virus Corona

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya