Menko Luhut 'Pelototi' Tingkat Komponen Dalam Negeri di Pertamina

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Sumber :
  • VIVAnews/Fajar Ginanjar Mukti

VIVA – PT Pertamina melalui Direktur Utamanya, Nicke Widyawati, berkomitmen untuk senantiasa memperhatikan soal Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Khususnya dalam setiap pengelolaan bisnis dan pelaksanaan proyek-proyek yang digarap oleh Pertamina.

Kenapa SPBU Asing Kesulitan Bertahan di Indonesia? Ini Penyebabnya!

Hal itu pun disambut baik oleh Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin. Menurutnya, beberapa pihak kerap memperhatikan dan menanyakan upaya peningkatan TKDN di tubuh Pertamina tersebut.

"Seperti misalnya Pak Luhut (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi), yang memberikan perhatian khusus pada aspek TKDN di Pertamina," kata Budi Gunadi dalam telekonferensi, Selasa 14 Juli 2020.

Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar di Istora Senayan

Budi memastikan, Menko Luhut bahkan sudah beberapa kali menanyakan soal aspek TKDN di tubuh Pertamina tersebut kepada pihaknya. Hal itu diakuinya bahkan sampai mencakup pola belanja Pertamina, khususnya dalam hal sumber pembelanjaan bahan baku.

Baca juga: Perawatan Kapal, Pertamina Gandeng 3 Galangan Pelat Merah

Yayasan Kesehatan Bangun Ekosistem Layanan Berkelanjutan Lewat Digitalisasi

Sebab, Budi memastikan jika di internal pemerintah sendiri, aspek penggunaan bahan baku dalam negeri itu merupakan hal yang sangat penting. Khususnya di tengah kondisi sulit akibat pandemi COVID-19 seperti saat ini.

Sehingga, upaya meningkatkan aspek TKDN itu akan dianggap sebagai nilai plus. Dan, bentuk keberpihakan serta dukungan terhadap kinerja para BUMN di tengah situasi sulit saat ini.

"Kami berencana mensinergikan data procurement, untuk melihat beli barangnya di mana, sama atau enggak, serta harganya berapa," kata Budi Gunadi.

"Karena saya juga ingin melihat adanya keberpihakan yang lebih jelas ke BUMN, perusahaan dalam negeri, dan kalau bisa ke perusahaan yang oleh pribumi supaya stabilitas politik dan geopolitik negara kita juga aman," ujarnya.

Diketahui, Pertamina mengklaim bahwa selama ini aspek penggunaan TKDN pada proyek-proyeknya telah mencapai kisaran 32-35 persen, atau lebih tinggi dari anjuran pemerintah yang sebesar 30 persen.

Meskipun, Pertamina juga mengaku bahwa penggunaan bahan impor terkadang masih diperlukan oleh pihaknya. Mengingat, adanya kebutuhan dan standar yang harus dipenuhi dalam pengerjaan setiap proyek. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya