Danau Toba Jadi UNESCO Global Geopark, Wishnutama: Menambah Nilai Jual

Kaldera Danau Toba
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Danau Toba ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) oleh Badan PBB urusan Kebudayaan itu. Pengakuan dunia ini membuat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat dengan mudah memperkenalkan dan mempromosikan danau terbesar di Asia Tenggara itu di pasar pariwisata internasional.

Wisatawan Muslim Indonesia Makin Mudah Cari Referensi Tur Halal di 4 Negara Ini

Demikian menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, pada acara penyerahan dana sanutanan ganti rugi lahan dan Ground Breaking di 10 desa wisata di kawasan Danau Toba di Desa Perdamaen Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Jumat 10 Juli 2020.

"Pada 7 Juli kemarin, Danau sudah ditetapkan sebagai Unesco Global Geopark. Hal ini menambahkan nilai jual pada destinasi itu dan kami dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjual destinasi ini agar lebih banyak pengunjungnya melihat kawasan indah ini," ungkap Wisnutama.

Dukung Pariwisata Indonesia, Waketum Koordinator Kadin Sebut Stakeholders Harus Bekerja Sama

Wishnutama mengajak masyarakat di kawasan Danau Toba untuk meningkatkan kualitas dalam sektor pariwisata berstandar internasional. Dengan ini, secara otomatis terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar danau vulkanik terbesar di dunia ini.

"Karena itu, saya mendorong peningkatan ekonomi kreatif dengan meningkatkan aktivitas dan kualitas sehingga meningkat daya tarik baru dan event-event menarik dan banyak peminatnya, khususnya di kalangan milenial," lanjut dia.

Ketika Pariwisata Lebih dari Sekadar Destinasi

Untuk diketahui, Kaldera Toba berhasil masuk dan terdaftar di UNESCO serta dinilai dan diputuskan oleh UNESCO Global Geoparks Council pada Konferensi Internasional UNESCO Global Geoparks ke-IV di Lombok, Indonesia, pada 31 Agustus-2 September 2019.

UNESCO meyakini bahwa Kaldera Toba memiliki kaitan geologis dan warisan tradisi yang tinggi dengan masyarakat lokal khususnya dalam hal budaya dan keanekaragaman hayati. 

Dalam konteks inilah, negara anggota UNESCO mendukung Kaldera Toba dilestarikan dan dilindungi sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark.

Penetapan Kaldera Toba dapat mendorong pengembangan perekonomian dan pembangunan berkelanjutan di Kawasan tersebut. Melalui pengembangan geo-pariwisata yang berkelanjutan, terbuka peluang bagi masyarakat setempat untuk promosi budaya, produk lokal serta penciptaan lapangan pekerjaan yang lebih luas.

Wamenpar Ni Luh Puspa saat menginjungi Istana Panda Taman Safari Indonesia. VIVA/Muhammad AR

Jelang Liburan Nataru, Wamen Pariwisata Cek Toilet Taman Safari di Bogor

Kementerian Pariwisata memprediksi jumlah wisatawan domestik selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) mencapai antara 78 hingga 100 juta orang. Peningkatan wi

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2024