Bank Indonesia Perkirakan Juni 2020 Terjadi Deflasi

Pasar tradisional
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Bank Indonesia memperkirakan inflasi Juni 2020 hanya mencapai -0,01 persen. Itu berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) yang dilakukan BI pada pekan IV Juni 2020.

BI Optimis Inflasi RI hingga Akhir 2024 Capai Target Sasaran

Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko, mengatakan, perkiraan tersebut lebih rendah dari catatan realisasi inflasi pada Mei 2020 yang sebesar 0,07 persen secara bulanan. 

"Inflasi Juni 2020 diperkirakan sebesar -0,01 persen, lebih rendah dari bulan sebelumnya," kata Onny dikutip dari siaran pers, Jumat, 26 Juni 2020.

Deflasi Beruntun, Toyota Harap Kenaikan PPN Bisa Dipertimbangkan Kembali

Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Juni 2020 secara tahun kalender, yakni dari Januari-Juni 2020 sebesar 0,90 persen, dan secara tahunan 1,76 persen.

Komoditas yang mengalami penurunan harga atau menyumbang deflasi di antaranya bawang putih sebesar -0,04 persen, cabai merah, jeruk, dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar -0,03 persen. 

Apa Itu Deflasi? Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Ekonomi

"Cabai rawit, gula pasir dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,02 persen, serta minyak goreng sebesar -0,01 persen," tutur dia.

Sementara itu, komoditas utama yang mengalami kenaikan harga dan menyumbang inflasi, dijelaskan Onny, yaitu daging ayam ras sebesar 0,13 persen, telur ayam ras 0,05 persen, dan tomat 0,01 persen.

Kebutuhan bahan pokok dan sayur mayur yang dijual di pasar tradisional di Bali. (foto ilustrasi)

Bahan Pokok Bakal Ikut Terdampak Kenaikan PPN Jadi 12% Meski Dikecualikan, Begini Penjelasannya

Pemerintah akan menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 1 Januari 2025.

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024