RI Sambut Investasi, Luhut: Tapi Tak Ada Kompromi Soal Kedaulatan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, meskipun pemerintah sangat terbuka kepada pihak manapun terkait soal investasi, namun mereka harus tetap menghormati aspek-aspek kedaulatan Indonesia.

Era Trump 2.0, Mandiri Sebut Indonesia Punya Peluang Investasi

Termasuk, dalam hal kedaulatan maritim dan batas-batas wilayah Indonesia, khususnya di kawasan perbatasan.

"Kita tidak akan pernah kompromi dengan siapapun dalam soal kedaulatan maritim," kata Luhut di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 22 Juni 2020.

Mandiri Investment Forum Bakal Digelar, Dana Kelolaan Investor Disebut Capai US$18,65 Triliun

Luhut pun mencontohkan misalnya untuk masalah perbatasan wilayah Indonesia di kawasan Natuna, yang memiliki potensi sengketa dan permasalahan lainnya dengan para negara tetangga.

Dia menegaskan, pihaknya telah dengan tegas dan jelas memberikan pesan kepada para negara tetangga di sekitar wilayah perbatasan Indonesia di wilayah Natuna, terkait masalah teritori dan kedaulatan negara.

Polisi Bongkar Kasus Penipuan Skema Ponzi Modus Arisan, 85 Orang Jadi Korban

Hal itu yang menurutnya akan menjadi salah satu pijakan RI sebagai sebuah negara yang berintegritas, dimana batas kedaulatan wilayah merupakan hal yang utama untuk dipertahankan.

"Kita boleh berteman, tapi jangan sampai ke sini, karena itu akan mengusik kita. Kami akan tegas mengenai ini," kata Luhut.

"Kau boleh berinvestasi di negeriku, tapi kalau soal territory integrity, kami tidak akan pernah diskusi mengenai hal itu," ujarnya. 

Ketua Umum Kadin Indonesia sekaligus Chief Executive Officer (CEO) PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Anindya Bakrie, saat menjadi panelis di Forum Ekonomi Dunia, Davos, Swiss, Selasa, 21 Januari 2025

Di Forum Ekonomi Dunia, Anindya Bakrie: Indonesia Terbuka untuk Investasi EV

Ketua Umum Kadin, Anindya Bakrie menegaskan, Indonesia sangat terbuka untuk tujuan bisnis dan investasi, terutama di sektor kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

img_title
VIVA.co.id
21 Januari 2025