11 CEO Akan Ramaikan Program BEI Waktu Indonesia Berinvestasi
- vivanews/Andry Daud
VIVA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melakukan terobosan digital dalam bersinergi dengan perusahaan tercatat. Upaya itu untuk meningkatkan pemahaman investor atas produk, layanan, dan kinerja perusahaan tercatat.
BEI memanfaatkan tidak hanya media sosial, tetapi juga keberadaan 30 kantor perwakilan di seluruh Indonesia untuk menyebarluaskan informasi tentang perusahaan tercatat.
"Terobosan ini adalah program “WIB-WITA-WIT: Waktu Indonesia Berinvestasi” yang mengintegrasikan kegiatan edukasi pada seluruh zona waktu WIB, WITA, WIT," kata Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono, dalam keterangan bursa, Senin 15 Juni 2020.
Seluruh materi program nantinya dapat disaksikan oleh masyarakat Indonesia secara berurutan tanpa jeda. Program ini akan rutin setiap bulan, sehingga menjadi program edukatif yang akan terus dinanti oleh investor di seluruh Indonesia.
Tema pada pelaksanaan perdana program WIB pada Juni ini adalah “Perusahaan Tercatat melawan Covid-19” yang merupakan fasilitas bagi perusahaan tercatat untuk menginformasikan berita, baik produk, kinerja, maupun upaya perusahaan dalam mengantisipasi pembatasan akibat pandemi Covid-19. Selain itu, sebagai menangkap berbagai peluang positif untuk makin sukses di era new normal.
Sebanyak 29 perusahaan tercatat akan berpartisipasi dalam program tersebut dan menghadirkan narasumber, yaitu 11 chief executive officer (CEO), tujuh direktur perusahaan, dan 11 lainnya merupakan senior executive vice president, corporate secretary, dan senior private banker.
“BEI berharap program ini dapat memberi manfaat bagi seluruh pihak yang terlibat, terutama perusahaan tercatat dari sisi supply, dan investor seluruh Indonesia dari sisi demand,” ujar dia.
Selain itu, BEI optimistis program WIB dapat berkontribusi terhadap peningkatan literasi dan inklusi pasar modal, serta kesadaran bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk Indonesia berinvestasi.
Sejak 2019, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah merintis pemberian fasilitas keterbukaan informasi bagi perusahaan tercatat secara digital, yaitu dengan penyelenggaraan Public Expose Live.
Acara tersebut merupakan rangkaian public expose secara digital pertama di Indonesia, dan seluruh dunia. Tidak hanya memecah rekor 21.522, tetapi juga diakses oleh 121 kota dan 28 negara.
Tahun ini, pandemi Covid-19 mengharuskan masyarakat menjalankan kehidupan secara new normal dengan kondisi business as usual yang mengalami disrupsi besar-besaran menuju arah pemanfaatan teknologi digital. Tidak hanya operasional perusahaan, bahkan bagi perusahaan tercatat, berbagai kebijakan keterbukaan informasi pun melakukan penyesuaian dengan mengadopsi teknologi digital dalam pelaksanaannya.
Sebagai contoh, dua kebijakan baru terkait pelaksanaan RUPS elektronik atau e-RUPS dan Surat Edaran BEI tentang Tata Cara Public Expose secara Elektronik, telah mendukung upaya SRO secara umum dan BEI khususnya, dalam memberi fasilitas bagi perusahaan tercatat untuk menyampaikan kewajiban keterbukaan informasi dengan cara yang lebih mudah dan dengan jangkauan yang luas.