Indef: Para Ahli Prediksi Produksi CPO Melambat pada 2020

Minyak kelapa sawit (CPO) campuran Biodiesel.
Sumber :
  • R Jihad Akbar/VIVAnews.

VIVA – Para ahli terkait industri sawit nasional banyak yang memprediksi bahwa produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada 2020 mengalami perlambatan pertumbuhan.

Hal itu diungkapkan oleh ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Fadhil Hasan, yang juga menyebut bahwa prediksi para ahli di industri sawit nasional itu sudah dilakukan sebelum wabah virus Corona (Covid-19) merebak di Tanah Air.

"Kalau selama ini kita bisa tumbuh 3-5 persen per tahun, maka di tahun 2020 ini hal tersebut akan mengalami perlambatan," kata Fadhil dalam telekonferensi, Rabu 10 Juni 2020.

Fadhil memaparkan, kondisi itu terjadi akibat pada 2019, Indonesia mengalami El Nino dan kekeringan yang cukup lama. Kondisi itu menyebabkan kualitas dari buah-buah sawit itu tidak terlalu baik.

"Jadi tingkat matangnya saat panen itu kurang baik, sampai akhirnya mengurangi produktivitas dan juga tingkat ekstrasinya," ujar Fadhil.

Selain itu, Fadhil melanjutkan, harga sawit yang pada 2019 relatif rendah, telah membuat banyak petani dan sebagian dari perusahaan sawit di Tanah Air mengurangi aspek pemupukan. Kondisi itu pun membuat produktivitasnya ikut menurun.

Fadhil menjelaskan, kondisi itu juga akan menjadi faktor perlambatan pertumbuhan produksi sawit pada 2020. Dia menambahkan, langkah pengurangan pemupukan sekitar 30-40 persen memang kerap dilakukan, terutama di tingkat petani.

"Karena memang biasanya kalau harga CPO sedang rendah, mereka itu melakukan hal tersebut (pengurangan pemupukan)," tutur Fadhil.

Implementasi B50 Butuh Bangun 9 Pabrik Biodiesel Baru, Ini Penjelasannya

Menurut Fadhil, situasi itu berbeda dengan di tingkat perusahaan-perusahaan yang cash flow-nya baik, walaupun diketahui bahwa 40 persen lebih dari hasil produksi sawit nasional memang berasal dari para petani tersebut.

"Karena kan dari sisi petani sawit itu menyumbang hingga lebih dari 40 persen dari produksi sawit nasional, sehingga hal itu juga pasti akan berdampak ke hasil produksi sawit Indonesia secara keseluruhan," ujarnya.

Kebakaran Maut Pabrik Pakan Ternak di Bekasi karena Alat Produksi Meledak
Ilustrasi wilayah kerja migas yang dikelola Energi Mega Persada Tbk.

Energi Mega Persada Jajaki Akuisisi Blok Migas Baru pada 2025

PT Energi Mega Persada Tbk (EMP) mengungkapkan, pihaknya saat ini tengah melakukan penjajakan untuk mengakuisisi blok minyak dan gas (migas) baru.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024