New Normal, Pelindo 3 Ajak Investor Korea Bangun Cold Storage
- Dok. Pelindo III
VIVA – Di tengah pandemi Covid-19 yang memasuki tahapan new normal, Pelindo 3 mulai menarik investor dari luar negeri. Terbaru, Pelindo 3 bekerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) secara daring telah melakukan penandatanganan Non Disclosure Agreement (NDA) antara Pelindo 3 dengan perusahaan SK Engineering and Construction dari Korea.
Kegiatan penandatanganan dilakukan secara daring dari tiga lokasi yang berbeda yaitu BKPM dari Jakarta, Pelindo 3 dari Surabaya, dan SK Engineering and Construction dari Korea. Pelindo 3 bersama perusahaan Korea tersebut berencana akan membangun fasilitas cold storage/gudang pendingin dengan teknologi pemanfaatan liquified natural gas (LNG) di Terminal Teluk Lamong (TTL).
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal – BKPM, Farah Ratnadewi Indriani menilai Pelindo 3 dan SK Engineering and Construction tetap optimis untuk melakukan kerja sama di tengah pandemi.
“Karena walaupun di tengah pandemi Covid-19 semua masih menunjukkan langkah positif untuk berinvestasi di Indonesia. Ini sangat penting, tidak hanya untuk BKPM, tetapi juga untuk Indonesia sebagai negara, ini juga menunjukkan hubungan yang baik antara Korea dan Indonesia dan berharap dapat melihat semakin banyak kerja sama dimasa depan,” ujar Farah dikutip dari keterangan tertulis, Selasa 9 Juni 2020.
Sementara itu, Anggota Komite BKPM Yukki Nugrahawan Hanafi menekankan, komitmen dari semua pihak sangat diperlukan. "Semoga ke depan dan tidak lama lagi dapat dilanjutkan ke MOU dan segera terealisasi kerja sama yang baik antar 2 perusahaan dan 2 negara,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis Pelindo III Toto Nugroho menyebut bahwa ini adalah kesempatan yang baik untuk menjalin kerja sama karena dapat meningkatkan nilai dari masing-masing perusahaan dan mempererat hubungan antar dua negara antara Indonesia dan Korea. Di mana pasca pandemi Covid-19 kesempatan untuk berusaha akan semakin luas.
“Selanjutnya kedua belah pihak akan menindaklanjuti lebih dalam dengan membuat tim yang tugasnya untuk melakukan pembahasan lebih detail, dan semoga dengan kerja sama ini nantinya dapat menambah nilai ekonomi untuk perusahaan dan untuk kedua negara,” jelas Toto.
Disebutkan, fasilitas yang memadai seperti cold storage akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengguna jasa pelabuhan di Jawa Timur dan Indonesia pada umumnya. Pembangunan fasilitas ini dirasa sangat untuk menjaga ketersediaan logistik bahan pangan seperti daging, ikan, sayur dan buah yang memerlukan mesin pendingin agar lebih awet dan tidak mudah busuk sehingga dapat menekan biaya.