Zona Merah Corona, Okupansi Turun Banyak Hotel di Malang Tutup
- HARRIS Hotel & Conventions Malang
VIVA – Imbas dari pandemi virus corona Covid-19 membuat sektor pariwisata lesu. Jumlah okupansi di Kota Malang menurun drastis. Apalagi wilayah ini masuk zona merah penyebaran virus corona di Jawa Timur.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Malang Dwi Cahyono, mengatakan setidaknya sudah ada sembilan hotel yang menutup sementara operasionalnya. Mereka menutup hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
"Hotel tutup karena okupansi yang berada di bawah 10 persen. Sampai saat ini sudah sembilan hotel yang tutup di tengah wabah corona," kata Dwi, Jumat, 3 April 2020.
Hotel memilih tutup untuk sementara karena melihat anjuran pemerintah untuk psycial distanscing atau menghindari pertemuan orang per orang. Sehingga rombongan besar yang biasa menginap di hotel atau menyelengarakan kegiatan di hotel seluruhnya ditunda. Bahkan ada sebuah hotel yang tidak mendapatkan tamu dalam sehari.
"Penyelenggaraan MICE seperti meeting, pertemuan tidak boleh karena ada aturan psycial distancing. Bahkan beberapa ada yang tidak ada tamu sama sekali. Sehingga karena beberapa pertimbangan, mereka memutuskan untuk tutup," ujar Dwi.
Dwi mengungkapkan, dari beberapa pengelola hotel di Malang ada yang tidak membayar gaji karyawan yang di rumahkan. Meski beberapa hotel ada yang membayar hanya 20 persen dari upah yang seharusnya dibayarkan. PHRI berharap pandemi Covid-19 segera berlalu agar tidak ada hotel yang bangkrut akibat wabah ini.
"Ada yang kesepakatan dibayar 20 persen dan ada yang tidak dibayar. Setiap hotel mempunyai kebijakan berbeda. Saya berharap hal ini tidak berlangsung lama. Apabila sampai tiga bulan, mungkin banyak hotel yang akan bangkrut," tutur Dwi.
Sementara itu, perwakilan salah satu hotel di Malang, Ledya Shelfy mengungkapkan selama masa penutupan operasional sementara pihak Hotel The 1O1 Malang OJ, memilih melakukan renovasi di beberapa bagian hotel.
Dia menyebut, di tempat dia bekerja karywan tetap mendapatkan upah tapi tidak utuh karena hotel tidak ada pemasukan selama penutupan.
"Kami ada perawatan di lobby, jadi setelah wabah selesai, tamu datang biar fresh. Kalau soal gaji, karena kita bekerja tidak sampai sebulan tetap dapat gaji tapi dipotong," kata Sales & Marketing Manager Hotel The 1O1 Malang OJ, Ledya Shelfy.