Produksi Membaik, Energi Mega Catat Kenaikan Penjualan 22 Persen
- Fikri Halim/VIVA.co.id
VIVA – PT Energi Mega Persada Tbk mencatat laba bersih US$28 juta untuk periode 31 Desember 2019. Kinerja keuangan positif selama periode tahun lalu itu di antaranya juga dengan membukukan penjualan bersih dan laba usaha masing-masing US$334 juta dan US$141 juta.
Chief Financial Officer Energi Mega Persada, Edoardus Ardianto, mengatakan, kenaikan penjualan sebesar 22 persen dikarenakan kinerja produksi yang baik tahun lalu.
"Kami juga terus melunasi utang perusahaan (menurun 32 persen) yang berdampak pada penurunan beban bunga dan likuiditas EMP yang membaik,” ujar Edoardus dalam keterangan tertulis EMP, Selasa 31 Maret 2020.
Chief Executive Officer EMP, Syailendra S. Bakrie, menambahkan, perseroan juga memberikan perhatian atas risiko penyebaran Covid-19 yang berdampak terhadap pelemahan harga minyak dunia dan krisis global ekonomi.
"Hal ini dapat memengaruhi kondisi keuangan perusahaan. Namun demikian, kami cukup beruntung karena lebih dari 90 persen dari jumlah cadangan dan produksi kami tahun lalu merupakan gas bumi," kata Syailendra.
Menurut Syailendra, kontrak gas perseroan memiliki jangka waktu yang lebih panjang dan harga jual yang lebih konsisten, sehingga dapat merupakan mitigasi atas harga minyak yang lebih berfluktuasi.
Sementara itu, Adinda A. Bakrie, chief communication EMP, juga menjelaskan, ”Minggu lalu kami telah menyampaikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia dan OJK mengenai langkah-langkah yang diambil perusahaan untuk mengantisipasi risiko penyebaran Covid-19".
Langkah-langkah tersebut termasuk di antaranya memberlakukan bekerja dari rumah untuk setiap pekerja yang ditunjang oleh infrastruktur IT yang layak, dan mendirikan Command Centre agar perusahaan dapat menjalankan crisis management dan business continuity management apabila diperlukan.
Energi Mega juga memberikan dukungan teknis dan administratif kepada blok-blok migasnya untuk memastikan kelancaran produksinya.