Phonska OCA, Pupuk yang Mudahkan Kerja Petani

Jajaran Direksi PT Petrokimia Gresik di Peluncuran produk Phonska OCA
Sumber :
  • Dok. PT Petrokimia Gresik

VIVA – Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, resmi meluncurkan pupuk ‘Phonska OCA’ di Gresik, pada Kamis 12 Maret 2020. Phonska OCA merupakan gabungan pupuk majemuk NPK dengan pupuk organik dalam bentuk cair.

Kawal Implementasi Kebijakan Hapus Utang UMKM, Menteri Maman: Mereka Punya Nyawa Lagi

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa Phonska OCA merupakan terobosan terbaru, di mana kandungan unsur hara pupuk cair ini sangat lengkap. Mulai dari Nitrogen (N), Phosphate (P), Kalium (K), N-Organik (minimal 0,5 persen), dan C-Organik (minimal 10 persen).

“Pupuk ini menjadikan pekerjaan petani semakin mudah. Karena sebelumnya petani harus mengaplikasikan pupuk organik Petroganik untuk menyuburkan tanah dan menggunakan pupuk NPK untuk mendongkrak produktivitas,” ujar Rahmad dikutip VIVAnews.

48 Tahun Taiwan Technical Mission di Indonesia, TETO Dorong Peningkatan Kerja Sama Sektor Pertanian

Phonska OCA, lanjut Rahmad, diciptakan untuk tanaman pangan dan hortikultura seperti kedelai, kentang, cabai, bawang merah, sayuran, dan tanaman hortikultura lainnya. Wujudnya yang cair menjadikan pupuk ini mudah diaplikasikan dan tidak mengubah kebiasaan petani.

Pupuk ini mudah larut dalam air. Juga tidak menimbulkan endapan, tanpa residu, dan mudah diserap tanaman. Tak hanya itu, pupuk ini juga tidak menimbulkan efek terbakar pada jaringan tanaman dan ramah lingkungan.

Wahono-Nurul Mau Majukan Sektor Pertanian Bojonegoro, Begini Caranya

“Berdasarkan hasil uji coba pada tanaman hortikultura, pupuk Phonska OCA mampu meningkatkan produktivitas antara 13 persen hingga 61 persen,” ujar Rahmad.

Di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur, aplikasi Phonska OCA pada tanaman bawang merah mampu meningkatkan produktivitas sebesar 53,51 persen (dengan total panen 22,01ton/ha) dan pada tanaman kedelai mampu meningkatkan produktivitas 13,79 persen (0,99 ton/ha).

Sedangkan pada tanaman kentang di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, berhasil mendongkrak produktivitas hingga 25,37 persen (16,11 ton/ha) dan pada tanaman cabai di Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, meningkat hingga 61,83 persen (8,84 ton/ha).

Lebih lanjut, Rahmad menjelaskan bahwa peluncuran Phonska OCA merupakan bagian dari program Transformasi Bisnis Petrokimia Gresik (TBPG) untuk menciptakan masa depan baru bagi perusahaan dan pertanian di tanah air. 

Selain itu menjadi bagian dari upaya edukasi Petrokimia Gresik terhadap pertanian di Indonesia dalam menjaga keberlanjutan dan meningkatkan produktivitas pertanian.

"Selanjutnya kami akan mulai memperkenalkan produk ini kepada petani, membuat lahan percobaan, utamanya di sentra hortikultura di Indonesia," terangnya.

Phonska OCA menjadi wujud komitmen Petrokimia Gresik untuk mendukung program Kementerian Pertanian (Kementan) dalam peningkatan kesadaran petani terhadap penggunaan dan peningkatan kualitas pupuk organik.

Selain itu, berdasarkan hasil riset Pusat Tanah dan Agroklimat Bogor (2003) yang menyebutkan bahwa sebagian besar tanah pertanian di Indonesia mengandung kadar C-Organik di bawah 2 persen, sementara tanah yang sehat minimal mengandung kadar C-Organik sebesar 5 persen. 

Kondisi ini membuktikan jika pupuk organik bagi pertanian di Indonesia menjadi sebuah kebutuhan.

“Untuk itu Phonska OCA hadir sebagai solusi pertanian berkelanjutan, khususnya untuk komoditas hortikultura,” tutup Rahmad.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya