Ridwan Kamil Pastikan Pariwisata Jawa Barat Steril dari Virus Corona
- Adi Suparman/ VIVAnews
VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memastikan progres pariwisata di Jawa Barat tidak terpengaruh dengan wabah penyebaran virus corona atau Novel Coronavirus (2019-nCoV), jenis virus baru yang satu keluarga dengan virus penyebab SARS dan MERS dari China.
Menurutnya, wisatawan asing yang datang ke Jawa Barat didominasi dari tiga negara yaitu Malaysia, Singapura dan Timur Tengah.
"Karena 92 persen ini regional dan mayoritas kita hanya dari tiga negara yaitu Malaysia, Singapura dan Timur Tengah, maka untuk Jawa Barat pengaruh virus Corona dan wisatawan Tiongkok tidak banyak pengaruh," ujar Ridwan Kamil di Bandung Jawa Barat, Senin 17 Februari 2020.
Pihaknya mengakui wabah virus Corona berdampak pada sektor - sektor penggerak ekonomi di Jawa Barat yang mengharuskan mengubah solusi. Terutama, lanjut Ridwan Kamil, sektor ekonomi Jawa Barat jangan sampai menurun dengan adanya wabah virus Corona.
"Arahan saya, dalam seminggu harus ada rencana aksi mengantisipasi ekonomi turun (akibat) virus Corona dengan aksi yang kongkret," terangnya.
Seperti diketahui, Wabah virus corona yang semakin menjadi-jadi dikhawatirkan akan menjangkiti perekonomian Indonesia. World Bank alias Bank Dunia pun menjelaskan bagaimana virus corona bisa menyerang ekonomi Indonesia.
Direktur Pelaksana, Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia terpilih, Mari Elka Pangestu menjelaskan, wabah virus Corona sudah dipastikan akan menghantam ekonomi China. Roda ekonomi China lumpuh sementara akibat virus Corona.
"Mungkin kalau Corona virus masih di dalam, belum ada prediksi yang pasti apa yang diperkirakan akan terjadi. Namun sudah pasti perekonomian Tiongkok pasti akan mengalami penurunan pertumbuhan," ujarnya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.Â
Belakangan juga sudah beredar mengenai prediksi pertumbuhan ekonomi China yang mengalami penurunan sebagai imbas dari virus Corona. Ada yang prediksi pertumbuhan ekonominya akan turun 1-2 persen. ada juga yang ramal bisa sampai 3 persen.
Sebagai mitra dagang Indonesia, penurunan pertumbuhan ekonomi di China akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut perhitungan Mari setiap 1 persen penurunan pertumbuhan ekonomi China akan berimbas pada penurunan ekonomi RI 0,3 persen.Â