Energi Mega Persada Manfaatkan Peluang 'Besar' Bisnis Sektor EBT

Chief Communications Energi Mega Persada, Adinda Andarina Bakrie.
Sumber :
  • VIVAnews/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Sejak tahun 2017 lalu pemerintah telah mencanangkan program satu juta pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS atap. Regulasi yang menguntungkan pun telah dibuat bagi para konsumen PLN yang ingin memasang PLTS atap di rumahnya.

Sidak TPA Muara Fajar, Menteri LH Tegaskan Pemda Harus Gercep Tangani Masalah Sampah

Chief Communications Energi Mega Persada, Adinda Anadarina Bakrie menilai, banyaknya konsumen PLTS atap ini memicu munculnya kesempatan bisnis baru. Khususnya sebagai penyedia PLTS atap di sektor industri energi baru terbarukan atau EBT.

"Sebagai perusahaan yang sangat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, maka EMP ingin ikut berkontribusi dalam renewable energy yang ramah lingkungan," kata Dinda dalam diskusi di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 12 Februari 2020.

Membangun Kota Hijau, Peran ESG dalam Perencanaan Properti

Meski demikian, Dinda mengaku bahwa selain aspek ramah lingkungan, ada juga peluang bisnis yang sangat besar yang bisa dimanfaatkan dari pengembangan di sektor EBT itu.

Karenanya, sejak November 2019 lalu, EMP telah mendirikan anak perusahaan bernama PT EMP Energi Terbarukan. Ini sebagai langkah konkret guna merealisasikan keinginan EMP dalam berkontribusi di sektor renewable energy.

Pendapatan Energi Mega Persada Naik 8 Persen di Kuartal III-2024

"Hal menarik dalam bisnis PLTS itu bukan hanya dalam bentuk proyek-proyek skala besar saja. Tapi, PLTS juga bisa masuk dalam proyek skala rumahan, yang dikelola secara ritel dalam jumlah massal," ujar Dinda.

Foto udara panel surya di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Cirata di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat

Sebagai langkah awal, Dinda menjelaskan bahwa anak perusahaan EMP ini akan memilih solar power alias tenaga surya dan wind power atau tenaga angin sebagai bidang renewable energy yang ditekuni.

Untuk mempercepat realisasinya, EMP bahkan melakukan strategi quick entry. Yaitu dengan melakukan identifikasi potensi pemanfaatan solar power di lingkungan operasi migas EMP.

"Sebagai contoh misalnya, dalam waktu dekat nanti akan dipasang PLTS di Lubuk Obong Bentu dan juga di Malacca Strait, yang bertujuan untuk pengurangan biaya dan dalam rangka konservasi energi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya