Pengusaha Nasional: Kalau Iran-AS Perang Kita Celaka

Mantan Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi.
Sumber :
  • VIVAnews/Ahmad Rizaluddin

VIVA - Ketegangan hubungan Iran-AS dinilai bisa berdampak buruk kepada Indonesia. Hal ini juga telah berdampak pada melonjaknya harga minyak pada akhir pekan lalu yang telah mencapai US$70 per barel.

Fed Pangkas Suku Bunga, Rupiah Ambruk ke Level Rp 16.234 Per Dolar AS Pagi Ini

Pengusaha Nasional, Sofjan Wanandi, mengatakan ketegangan antara Iran-AS ini dipastikan memengaruhi harga minyak. Jika ketegangan ini berlanjut sampai perang maka dipastikan Indonesia akan susah.

"Saya harapkan, jangan perang betul, kalau perang betul kita juga susah. Subsidi kita, kita punya harga minyak kalau naik kan. Kita impor minyak banyak sekali," ujar Sofjan ditemui di BPPT, Jakarta, Selasa, 7 Januari 2020.

Gara-gara Top Gun, Tom Cruise Diganjar Penghargaan Tertinggi Militer Amerika

Dia menegaskan cadangan minyak Indonesia saat ini memang masih sedikit. Dapat dipastikan, impor minyak dalam jumlah besar masih dibutuhkan Indonesia.

"Cadangan kan sedikit, rugi kita jangan perang. Kalau dia perang kita celaka, subsidi tambah besar," kata mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu.

Gila, Tentara Bayaran Rusia Ancam Rebut Alaska dari Amerika

Untuk diketahui, militer AS telah menewaskan komandan tinggi militer Iran, Qasem Soleimani. Pembunuhan jenderal paling berpengaruh di Iran itu menimbulkan ketegangan antara kedua negara.

Indonesia sendiri melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berharap kedua belah pihak bisa menahan diri. Hal itu telah disampaikan Retno kepada Duta Besar Iran maupun Duta Besar AS di Indonesia.

VIVA Militer: Presiden Iran, Hassan Rouhani

Mantan Presiden Iran Marah UU Penggunaan Hijab Ditunda

Mantan Presiden Iran, Hassan Rouhani mengkritik penundaan undang-undang jilbab, dengan mengatakan bahwa undang-undang itu tidak sejalan dengan Konstitusi

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024