Khofifah Janjikan Ratusan Proyek Infrastruktur di Jatim pada 2020
- VIVAnews/Nur Faishal
VIVA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengklaim pertumbuhan ekonomi Jawa Timur hingga triwulan ketiga tahun 2019 di atas pertumbuhan ekonomi nasional, yakni di angka 5,52 persen, lebih tinggi sedikit dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 5,50 persen. Ia optimistis 2020 melesat lebih menjanjikan mengingat trennya terus naik.
Ia juga mengatakan bahwa pertumbuhan itu berhasil memberikan kontribusi PDRB (Pendapatan Domestik Rational Bruto) Jatim terhadap PDB Nasional sebesar 14,92 persen. "Kita bersyukur kalau pertumbuhan ekonomi Jatim sangat solid melampaui nasional," katanya dalam analisis dan evaluasi Pemprov Jatim di Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu malam, 29 Desember 2019.
Menurut Khofifah, kekuatan ekonomi di Jatim adalah dari kekuatan kredit UMKM, perdagangan antardaerah, dan perdagangan antarprovinsi. Hal itu tentu saja patut dibanggakan. Capaian di tahun 2019 akan terus digenjot melalui program-program unggulan sebagaimana terkandung dalam Nawa Bhakti Satya.
Guna memaksimalkan itu, kata Khofifah, direncanakan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp190 triliun pada tahun 2020. KUR akan disalurkan oleh bank-bank yang beroperasi di Jatim. Â Peruntukannya kepada para pelaku UMKM dan wirausaha baru, mengingat pada tahun 2019 kinerja pertumbuhan kredit UMKM di Jawa Timur lebih bagus, yakni 11,3 persen, dibandingkan non-UMKM sebesar 6,4 persen.
"Coba bayangkan nanti jika KUR itu berjalan UMKM tentu tumbuh pesat. Akan banyak pelaku usaha baru yang masing-masing, misalnya, memiliki dua asisten saja, maka dapat menyerap banyak tenaga kerja dan menekan angka kemiskinan di Jatim," tandas Khofifah.
Di sektor peternakan, Jatim disebut Khofifah juga berkontribusi besar pada swasembada daging nasional, yakni sebesar 28 persen. Jatim juga sedang mengupayakan Revitalisasi Bank Sperma untuk mendukung optmalisasi pelayanan Inseminasi Buatan (IB) untuk sapi. "Termasuk distribusi semen beku sapi di 38 kabupaten/kota. Ini kalau diikuti oleh provinsi yang lain, target Indonesia Swasembada Daging bisa tercapai," katanya.Â
Selain meningkatkan dan menguatkan UMKM, Pemprov Jatim juga memprioritaskan infrastruktur di tahun 2020 dengan menjalankan Perpres Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Jawa Timur. Di dalamnya ada 218 proyek dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp294 triliun.Â
Proyek-proyek itu di antaranya berlokasi di Gerbangkertosusila sebanyak 77 proyek dengan total anggaran Rp171,4 triliun; Bromo Tengger Semeru sebanyak 47 proyek dengan anggaran Rp38 triliun; dan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan sebanyak 44 proyek dengan anggaran Rp36,436 triliun.Â
Kemudian 24 proyek di Selingkar Ijen (Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Jember) dengan kebutuhan anggaran Rp36 triliun, dan 26 proyek di Madura dan Kepulauan dengan kebutuhan anggaran Rp6,5 Triliun. "Pemprov telah membentuk Provincial Project Management Office atau PPMO untuk mengawal pelaksanaanya," ujar Khofifah.