Stok Beras Berlimpah Hingga Akhir 2019
- ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
VIVA – Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso memastikan, saat ini stok cadangan beras pemerintah atau CBP yang ada di Perum Bulog tersedia sebanyak 2,3 juta ton. Hal tersebut dibenarkan oleh juragan beras di pasar induk Cipinang.
Pengusaha beras Billy Haryanto mengakui stok beras yang dimiliki Indonesia saat ini, sangat cukup bahkan melimpah. Hingga akhir 2019 bahkan memasuki 2020, ketersediaan beras dinilai tidak akan kurang.
Billy mengatakan, saat ini pihaknya masih memiliki stok yang berlimpah. Billy mengatakan, ketersediaannya lebih dari cukup.
"Bahkan bisa sampai awal tahun 2020. Karena saking banyaknya stok sekarang. Bulog saja sampai 2,3 juta ton. Belum lagi hasil dari musim panen," kata Billy, dalam keterangannya yang diterima VIVAnews, Minggu 24 November 2019.
Ketersediaan yang melimpah ini, bisa terlihat dari stok yang dimiliki oleh para pengusaha. Billy bahkan mengaku, ia memiliki gudang penyimpanan beras, dan saat ini masih belum dikeluarkan. Lantaran stok yang beredar lebih dari cukup tersebut.
"Saya punya 4 ribu ton belum keluar di gudang karena stoknya masih melimpah," katanya.
Ucapan Billy menguatkan pernyataan Dirut Perum Bulog Budi Waseso. "Kita kan ada kurang dan ada tambah, tapi hari ini jumlahnya sekitar dua juta tiga ratusan sekian ribu lah," kata Buwas di Kementerian BUMN, Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat 1 November 2019.
Buwas menjelaskan, dari total jumlah stok beras saat ini yang mencapai 2,3 juta ton lebih, masih ada sebagiannya yang merupakan sisa impor tahun lalu. "Kalau tidak salah masih ada sekitar sembilan ratusan ribu ton," kata Buwas.
Buwas lalu menjelaskan selain 2,3 juta ton stok beras CBP, masih ada sekitar 170 ribu ton beras untuk kepentingan komersial.
"Jumlah (2,3 juta ton beras) itu hanya CBP-nya saja. Kalau yang untuk komersialnya sekitar 170 ribuan ton," ujarnya.