Lampaui Target, Program Satu Juta Rumah Dilanjutkan Pada 2020
- ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memastikan bahwa program satu juta rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada periode pertama bakal tetap dilanjutkan pada 2020. Itu karena kesenjangan antara kebutuhan rumah dengan ketersediaannya atau backlog masih mencapai 7,6 juta unit tahun ini.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan, pelaksanaan program satu juta rumah menjadi salah satu terobosan bidang perumahan yang dilaksanakan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo, guna menyediakan hunian yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
“Masyarakat masih membutuhkan kehadiran negara untuk dapat mewujudkan rumah yang layak huni. Oleh karena itu ke depan kita akan tetap lanjutkan Program Satu Juta Rumah ini,” kata dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 2 November 2019.
Berdasarkan datanya, selama program satu juta rumah tersebut dilaksanakan mulai pada 2015, angkanya terus mengalami peningkatan. Pada 2015 tercatat sebanyak 699.770 unit, 2016 sebanyak 805.169 unit, 2017 sebanyak 904.758 unit dan pada 2018 sudah melebihi target yang ditentukan yakni mencapai angka 1.132.621 unit.
"Jika negara ingin mengatasi masalah backlog perumahan, pemerintah bersama para stakeholder perumahan harus bekerjasama dan berlari ke depan lebih kencang lagi khususnya untuk pelaksanaan Program Satu Juta Rumah di lapangan,” ungkapnya.
Sementara itu, pada Oktober 2019, capaian hasil pembangunan yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR berjumlah 189.809 unit yang terdiri dari rumah khusus 195 unit, rumah swadaya 133.979 unit, Dana Alokasi Khusus (DAK) Perumahan 55.635 unit dan Kementerian atau Lembaga juga ikut berperan dalam program ini dengan membangun 37.582 unit rumah.
Pemerintah daerah tercatat juga berhasil membangun rumah sebanyak 27.558 unit rumah. Hasil pembangunan rumah dari Pemda terdiri dari rumah susun sebanyak 384 unit, rumah swadaya berupa pembangunan rumah baru sebanyak 9.309 unit dan peningkatan kualitas rumah sebanyak 17.865 unit.
Sedangkan pengembang perumahan juga berhasil membangun 480.520 unit rumah. Dukungan dari sektor swasta melalui corporate social responsibility (CSR) sebanyak 101 unit dan masyarakat yang membangun rumah secara swadaya 6.582 unit.
Hingga akhir 2019, lanjut dia, Kementerian PUPR menargetkan bisa membangun rumah sebanyak 1,25 juta unit yang tersebar di seluruh Indonesia. Hanya saja tahun 2019 ini memang menyisakan waktu pembangunan perumahan sekitar dua bulan lagi.
“Ya kami tetap optimis target 1,25 juta unit bisa tercapai sampai akhir Desember 2019. Memang masih ada kekurangan yakni sekitar 200 ribu unit rumah. Hal ini memang tidak mudah, tapi Kementerian PUPR masih punya stok penambahan pembangunan rumah sebanyak 20.000 dari KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan dan pembangunan rumah melalui dana non APBN." [mus]