FAA Dikritik karena Setuju Perubahan Desain Boeing 737 Max
- Dokumentasi Lion air.
VIVA – Para pakar aviasi Amerika Serikat mengkritik Otoritas Penerbangan Federal Amerika Serikat atau FAA karena memberi persetujuan perubahan desain pada Boeing 737 Max, yang menjadi penyebab kecelakaan pesawat Lion Air dan Ethiopian Airlines.Â
Boeing berencana mendesain ulang Boeing 737 Max. Boeing tengah menyelesaikan peningkatan sistem pengendali penerbangan, di mana sistem ini akan mengurangi ketergantungan pada prosedur yang mengandalkan pada daya ingat pilot.
Dilansir dari Channel News Asia, Sabtu 12 Oktober 2019, FAA dinilai gagal mematuhi aturannya sendiri, mengikuti prosedur yang ketinggalan zaman, dan kurang memiliki pakar dan sumber daya manusia untuk mengawasi perubahan yang ditemukan oleh sebuah panel para ahli dunia.Â
Joint Authorities Technical Review (JATR) menyatakan jumlah spesialis FAA yang tidak memadai untuk mengawasi desain baru 737 Max, dan FAA tidak memiliki kesadaran tentang sistem yang mengakibatkan kecelakaan pesawat tersebut.Â
JATR mengeluarkan kritikan ini setelah dua Boeing 737 Max mengalami gagal terbang di Indonesia dan Ethiopia, yang menyebabkan sekitar 300 orang meninggal dunia. Panel JATR termasuk anggota FAA dan NASA, dan regulator lainnya dari seluruh dunia.Â
Dalam dokumen setebal 69 halaman, JATR menemukan bahwa Boeing telah menekan beberapa stafnya, yang memiliki wewenang FAA, untuk menyetujui pembaruan desain itu.Â
Laporan terbaru menunjukkan pejabat perusahaan dan FAA mengetahui adanya masalah dengan sistem penanganan penerbangan, tetapi regulator AS menyetujui Max dan mengabaikan Boeing tanpa secara independen mempelajari dan menguji sistem penerbangan.
Merespons laporan itu, juru bicara Boeing mengatakan perusahaan menghargai kerja panel dan berkomitmen untuk bekerja dengan FAA dalam meninjau rekomendasi itu dan membantu untuk terus meningkatkan proses dan pendekatan yang digunakan untuk memvalidasi dan mensertifikasi pesawat terbang ke depannya.
Dia kembali menegaskan bahwa keselamatan adalah nilai inti bagi semua orang di Boeing, dan keselamatan penerbangan publik, pelanggan kami, dan kru pesawat kami selalu menjadi proritas utama kami.Â
Sementara itu, FAA Administrator, Steven Dickson, mengatakan pihaknya menyambut pemeriksaan yang dilakukan JATR, dan yakin bahwa upaya ini akan semakin meningkatkan keselamatan penerbangan di seluruh dunia.Â
"Kecelakaan di Indonesia dan Ethiopia adalah pengingat yang suram bahwa FAA dan mitra regulator internasional kami harus berusaha untuk terus-menerus memperkuat keselamatan penerbangan," katanya.