Dinas Pariwisata DKI Jakarta Atur Siasat Agar Bioskop Dibuka Lagi

Ilustrasi antrean penjualan tiket di bioskop.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memang belum memberikan izin untuk diselenggarakannya event-event seperti konser musik, bisokop atau acara yang mengumpulkan banyak orang saat masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pemerintah Provinsi DKI, Cucu Ahmad Kurnia mengatakan tempat-tempat tersebut memang termasuk kategori yang social distancing sangat rentan atau beresiko potensi penyebaran virus COVID-19 tinggi.

“Nonton konser musik untuk saat-saat dekat ini memang tidak bisa diizikan, dan memang belum ada protokol COVID-19 di dunia manapun,” kata Cucu di acara VIVA Talk lewat instagram pada Senin, 22 Juni 2020.

Untuk bioskop, Cucu mengatakan pihaknya sudah mengkaji beberapa kali dengan para pelaku industri bioskop. Memang, mereka ada hitung-hitungan bisnisnya. Misalkan, jika dibuka dengan menerapkan kewajiban kapasitas 50 persen bagaimana.

“Satu kosong, satu diisi duduk, kemudian kosong. Kan ada itung-itungan ekonomi yang kira-kira dengan 50 persen ini mereka balik modal tidak sih pasarnya,” ujarnya.

Makanya, Cucu mengatakan perlu adanya komunikasi atau duduk bareng dengan stakeholder untuk mensiasati ini supaya dari sisi ekonominya mereka dapat, tapi sisi kesehatan atau keselamatan masyarakat juga dijaga.

“Daripada dipaksain buka mereka tekor, kan lucu. Jadi kita utamakan masalah keselamatan kesehatan, baru bicara ekonominya. Secara ekonomi dapat, terus kesehatan tidak, ya tidak akan pernah bisa lolos,” ucapnya.

Sementara, Cucu mengatakan untuk kafe atau restoran yang dibuka juga diterapkan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat. Menurut dia, restoran boleh dibuka dengan catatan tanpa ada musik live dan hanya sampai jam 24.00 WIB saja.

“Kafe dibuka kan dengan pembatasan. Kita batasi supya orang jangan betah-betah nongkrong disana. Makanya tidak ada musik hidup, backgrond musik boleh, ngobrolnya berjauhan, tetap tidak akan senyaman waktu zaman normal dulu,” ungkapnya.

Dishub Jakarta Masih Kaji Wacana Kenaikan Tarif TransJakarta

Baca juga: John Kei Ditangkap, Kapolri: Negara Tidak Boleh Kalah dengan Preman