Perusahaan Kartu Kredit Didesak Memblokir Pembayaran ke Situs Porno
- bbc
Surat itu telah dikirim ke 10 perusahaan, termasuk tiga operator kartu kredit terbesar yakni Visa, MasterCard dan American Express. Aktivis yang menandatanganinya berasal dari berbagai negara seperti Inggris, Amerika Serikat, India, Uganda dan Australia. Mereka menyerukan pemblokiran pembayaran ke situs-situs porno dengan segera.
Salah satu penandatangan surat tersebut adalah organisasi nonprofit konservatif asal AS bernama National Center on Sexual Exploitation (NCOSE) dan beberapa kelompok kepercayaan lain atau kelompok advokasi hak-hak perempuan dan anak.
Dalam suratnya, mereka mengatakan tidak mungkin "mengetahui atau memverifikasi konsen di setiap video yang diunggah di situs porno, apalagi video yang berasal dari webcam" yang "berarti menjadikan situs-situs porno sebagai target untuk pedagang seksual, peleceh anak, dan oknum-oknum lainnya untuk mengunggah video-video nonkonsensual."
"Kita telah melihat jumlah kritik yang meningkat dari berbagai negara di dunia tentang bahaya situs-situs berbagi video porno, dari berbagai aspek, dalam beberapa bulan belakangan," kata Haley McNamara, direktur International Centre on Sexual Exploitation, divisi internasional dari NCOSE dan salah satu penandatangan surat.
"Kami, komunitas antieksploitasi seksual dan penggiat hak-hak anak internasional, meminta institusi keuangan untuk menganalisa peran dan dukungan mereka kepada industri pornografi secara kritis, dan menghentikannya," kata Haley kepada BBC.
Sebuah laporan yang menganalisis permintaan atas video-video pelecehan anak di situs-situs pornografi dirilis pada bulan April oleh Lembaga Dana Perlindungan Anak India, atau ICPF. Organisasi itu mengatakan permintaan video pelecehan anak naik drastis di situ-situs porno di India, terutama setelah negara itu menerapkan lockdown akibat wabah koronavirus.