Defisit Kebutuhan Pangan, Jokowi Minta Ada Manajemen Kelola Beras
- ANTARA FOTO/Ampelsa
VIVA –Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pengelolaan manajemen beras harus dilakukan secara baik. Karena menurut dia, manajemen pengelolaan beras di dalam negeri menjadi kunci penting bagi antisipasi dan mitigasi dari krisis pangan. Seperti diketahui sebelumnya, Jokowi sempat mengatakan, beberapa daerah di Indonesia mengalami defisit kebutuhan pokok.
"Oleh sebab itu, kalkulasi lagi secara detail, hitung betul secara detail mengenai ketersediaan stok, tentu dengan memperhitungkan stok di masyarakat, stok di penggilingan, stok di gudang dan stok di Bulog," kata Jokowi saat rapat terbatas pada Selasa, 28 April 2020.
Jokowi berharap puncak panen raya di bulan April ini produksi beras bisa mencapai 5,62 ton, tentu hal ini sangat bagus. Namun, ia tetap minta kepada Bulog untuk tetap membeli gabah petani dengan insentif harga yang layak dengan fleksibilitas yang memadai.
"Tolong juga dikalkulasi kemungkinan terjadi kemarau panjang di 2020 ini, walau prediksi BMKG tidak ada cuaca yang ekstrem. Namun, tetap harus diwaspadai terutama yang berkaitan dengan ketersediaan beras nasional kita," ujarnya.
Selain itu, Kepala Negara ini mengatakan produksi pangan harus terus dijaga agar tetap berjalan normal. Kemudian, Jokowi juga meminta jajarannya untuk memastikan juga agar petani tetap berproduksi dengan menerapkan protokol kesehatan yang baik.
"Program stimulus ekonomi betul-betul bisa juga menjangkau yang berkaitan dengan produksi beras kita. Artinya, menjangkau petani kita," jelas dia.