Perusahaan Otobus: Habis, Tamat Kalau Sampai Juni Tidak Bangkit
- bbc
"Sekarang unit kami, 100 bus, semua tidak beroperasi, 460 kru kami tidak bekerja, sementara tanggungan (kredit) sampai April sudah ditagihkan. Kalau bus tidak operasi, darimana bisa kami membayar kewajiban," ungkap Hasanuddin.
Hasanuddin melanjutkan, akibatnya, perusahaannya menelan kerugian hingga Rp6 miliar akibat dari tidak beroperasinya bus dan tidak ada stimulus dari pemerintah.
"Kami cuma sanggup bertahan sampai bulan depan, habis itu kita sudah menyerah, tidak sanggup apa-apa," katanya.
Hasanuddin berharap agar pemerintah segera memberikan bantuan keringanan pembayaran pinjaman bagi perusahaan dan juga bantuan sosial kepada awak pekerjanya.
Hingga bulan ini, April 2020, perusahaan Hasanuddin masih membayarkan kewajiban pembayaran pinjaman dan juga gaji karyawan tetap.
Supir travel: Dipecat, tidak dapat bansos, tidak bisa pulang kampung
Sementara itu, sebuah perusahaan antar jemput Jakarta-Bandung telah memecat seluruh karyawannya. Yanto, supir di perusahaan itu, menyebut sudah tiga minggu lebih dipecat dan tidak mendapatkan pemasukan.
"Sistemnya di-PHK semua, jadi kalau buka, kami lamar lagi. Dapat pesangon tapi hanya cukup bertahan untuk satu bulan. Kalau berkepanjangan tidak cukup.