Harga Minyak Mentah AS Terpukul Serendah-rendahnya, Sampai Minus

Kilang minyak milik Sonangol
Sumber :
  • Sonangol

VIVA – Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) memasuki fase terkelam yakni negatif untuk pertama kali dalam sejarah. Dilansir BBC, dengan angka negatif itu produsen minyak dunia ibarat harus membayar para pembeli minyak dunia agar membeli minyak mereka untuk kontrak pengiriman Mei.

Usulan Aneh Donald Trump, Minta Kanada Jadi Bagian dari Negara AS

Harga minyak AS ini merupakan acuan West Texas Intermediate (WTI) bak 'hancur" berada di bawah US$0 yakni ditutup pada -US$37,63 per barel pada perdagangan Senin, 20 April 2020.

"Kondisi saat ini sungguh menggelikan, di luar kebiasaan," kata Analis Energi CFRA Stewart Glickman soal harga negatif minyak mentah AS tersebut.

Risiko Gabung BRICS: RI Perlu Waspadai Respons Trump dan Potensi Perang Dagang

Menurutnya permintaan terhadap minyak memang sangat terpukul oleh berbagai kondisi saat ini. Angka iti turun benar-benar drastis di pasar minyak dunia.

Sementara harga minyak versi WTI juga ikut melemah diperdagangkan sedikit di atas US$20 barel. Kemudian untuk Brent Crude, standar harga minyak mentah yang digunakan di Eropa dan oleh kebanyakan dunia juga melemah, turun 8,9 persen di bawah harga US$26 per barel.

Kim Jong Un Larang Warga Korut Makan Hotdog karena "Pengkhianatan", Kenapa?

Sementara sebelumnya harga minyak berjangka AS sempat mencatat penurunan hampir 15 persen menjadi US$15,54 per barel. Angka itu sudah level terendah sejak 1999 selama jam perdagangan Asia.

Penurunan ini dipicu virus Corona COVID-19 yang memang memunculkan bahkan meningkatkan kekhawatiran pasar seiring dengan penurunan permintaan komoditas minyak.  

Baca juga: Pertaruhan Uni Eropa Lawan Corona, Kalau Gagal 600 Juta Kerja Terpukul

PM Kanada Justin Trudeau

Justin Trudeau Ogah Kanada Jadi Bagian dari Negara AS

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menanggapi komentar Donald Trump yang menginginkan agar Ottawa menjadi bagian dari negara AS

img_title
VIVA.co.id
8 Januari 2025