China Batalkan Pembelian 29 Pesawat Jet Boeing 737 Max
- Instagram/@a010035267
VIVA – China Development Bank Financial Leasing Co membatalkan pembelian 29 jet Boeing 737 Max yang tidak terkirim. Keputusan ini menambah serangkaian pembatalan pembelian pesawat 737 Max setelah kecelakaan di Indonesia dan Ethopia.
Dilansir Channel News Asia, Senin 20 April 2020, pesawat Boeing 737 Max sudah dilarang terbang di seluruh dunia selama lebih dari satu tahun, sejak 2 pesawatnya jatuh menyebabkan 157 orang tewas di Ethiopia dan 189 orang meninggal di Indonesia.
"Mengingat dinamika pasar penerbangan yang terus berkembang, kami telah bekerja bersama dengan Boeing selama berbulan-bulan untuk mengkalibrasi pesanan ulang MAX kami agar sejalan dengan pandangan jangka panjang kami tentang pasar dan peluang terkait," kata Ketua CBD Financial unit CBD Aviation, Xuedong Wang, dalam sebuah pernyataan.
Pihak Boeing mencatat total 150 pembatalan pesanan pesawat Boeing 737 Max pada Maret lalu. Terakhir pembatalan dilakukan oleh perusahaan Irlandia Avolon yang membatalkan 75 pesawat.
Boeing dalam sebuah pernyataan mengatakan pihaknya terus bermitra dengan pelanggan perusahaan penyewaan untuk membantu mereka menyeimbangkan portfolio mereka di pasar.
"Ketika kami berusaha mengembalikan 737 Max dalam pelayanan, fokus kami tetap pada pemenuhan kebutuhan armada pelanggan kami, sambil mengoptimalkan pengiriman lebih dari 4.000 pesawat di 737 pesawat yang belum selesai," kata Boeing.
CDB Financial Leasing menyatakan bahwa 10 pesawat jet 737 Max akan diganti menjadi pesawat lebih kecil dari model 737 Max 8 dan pengiriman akan ditangguhkan di 2024, 2025, dan 2026.