Kemenperin Genjot Produksi Alat Pelindung Diri untuk Tenaga Medis

Tenaga medis corona virus
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Kementerian Perindustrian terus berfokus mendorong pengoptimalan produktivitas industri alat pelindung diri atau APD, sebagai upaya penanganan pandemic COVID-19 di dalam negeri.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Muhammad Khayam mengatakan, kebutuhan APD di domestik kian meningkat, terutama untuk memenuhi permintaan tenaga medis. Hal itu mengingat semakin bertambahnya penderita penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru tersebut.

"Produsen APD tengah menghitung kemampuan produksinya hingga 6-8 bulan mendatang. Perhitungan ini akan disesuaikan dengan jadwal distribusi ke setiap pengguna, seperti rumah sakit yang memang sangat memerlukan," kata Khayam dalam keterangan tertulisnya, Selasa 31 Maret 2020.

KPK Cegah 3 Orang ke Luar Negeri terkait Kasus Dugaan Korupsi APD di Kemenkes RI

Khayam menyebut, dalam kondisi normal atau ketika belum adanya wabah COVID-19, industri APD di dalam negeri memproduksi sebanyak satu juta unit per bulan.

"Namun, kondisi saat ini, kebutuhan APD jadi terus meningkat. Oleh karena itu, kami juga mendorong para pelaku industri tekstil agar ikut berperan untuk memproduksi APD," ujarnya.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Kemenperin memberikan apresiasi kepada pelaku industri tekstil di tanah air, yang turut berpartisipasi dalam upaya tersebut. Hal ini diharapkan dapat mendorong kinerja industri tekstil dalam negeri, di tengah tekanan kondisi ekonomi global.

"Dengan keterlibatan industri tekstil itu, kapasitas produksi APD kita bisa lebih dari 17 juta unit per bulan. Kami proyeksi, hingga bulan Mei 2020, kebutuhan APD dalam negeri sekitar 3-5 juta unit," ujar Khayam.

Saat ini, Indonesia memiliki 28 produsen APD dengan total kapasitas produksi hingga 17,8 juta unit per bulan. Dari 28 produsen APD tersebut, lima perusahaan sedang menggenjot produksinya, sedangkan sisanya dalam persiapan dan ditargetkan dimulai awal April 2020. 

"Kami optimistis produksi APD bisa cepat diproduksi, karena kebutuhan bahan baku sudah tersedia. Pada akhir April 2020, diperkirakan 5-10 juta APD bisa didistribusikan," ujarnya.

Diketahui, APD yang sedang dibutuhkan saat ini meliputi pakaian, tutup kepala, masker, handuk, sarung tangan, pelindung kaki, pelindung tangan dan kacamata pelindung wajah (goggles).

Dalam upaya memasok kebutuhan APD ini, Kemenperin terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Kesehatan.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya