Yenny Wahid Komisaris Garuda, Said: Tunjukan Bukan karena Terima Kasih

Yenny Wahid
Sumber :
  • VIVA.co.id/Misrohatun Hasanah

VIVA – Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu menyebut ditunjuknya Yenny Wahid sebagai Komisaris Independen PT Garuda Indonesia sebagai tanda terima kasih membantu pemenangan pemilihan presiden 2019.

Saksi Ahli Dilibatkan dalam Perkara Said Didu Kritik PSN di PIK 2, Bakal jadi Tersangka?

Hal itu disampaikan Said Didu melalui media sosial YouTube dengan judul 'MSD: ADA HARAPAN DI GARUDA' dan diunggah pada Senin, 27 Januari 2020. Menurut dia, masuknya putri mantan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Komisaris Independen Garuda bakal muncul kontroversi. Namun dia berharap semoga Komisaris Utama Garuda, Triawan Munaf bisa membagi peran dan tugas Yenny.

"Mungkin lebih bagus diposisikan untuk berhubungan dengan masyarakat, konsumen Garuda karena saya tidak pernah dengar pengalaman dia, pengetahuan dia mengelola korporasi. Jadi, saya tidak tahu fungsinya seperti apa," kata Said seperti dikutip dari YouTube.

Said Didu Dicecar 25 Pertanyaan Dalam Pemeriksaan di Polresta Tangerang Terkait Kritik PSN PIK 2

Memang, kata dia, ada positifnya Yenny Wahid masuk dalam jajaran Komisaris Garuda, di antaranya tak akan mengganggu internal atau melakukan intervensi.

"Jadi netral-netral saja. Tapi, masuknya Yenny Wahid pasti orang membacanya bagaimana pun juga ini balas jasa terhadap dukungan full Yenny Wahid saat pilpres. Jadi, isu itu pasti tidak bisa dihilangkan," ujarnya.

Mantan Ketua KPK Abraham Samad Sebut Polisi Tidak Bisa Menahan Said Didu

Sebelumnya Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menyebut bahwa dipilihnya Yenny untuk membantu menuntaskan masalah pekerja perempuan di Garuda. Soal itu, menurut Said, bisa saja jika Yenny diberikan tugas tersebut. Tapi kata dia, agak aneh lantaran komisaris cuma memberikan arahan dan pengawasan. 

"Kalau ditugaskan untuk mengawasi pekerja perempuan bisa saja demikian. Pemilihan Yenny Wahid bisa ada manfaatnya tapi tidak bisa membahayakan Garuda. Yenny tidak bisa lepas bahwa itu tanda terima kasih, tidak bisa dilepaskan itu. Mudah-mudahan, Yenny Wahid menunjukkan bahwa saya pantas jadi Komisaris Garuda bukan karena terima kasih," tuturnya.

Baca juga:

Yenny Wahid 'Disingkirkan' Agar Kekuatan Gus Dur Tak Bangkit?

WNI Terjebak di Wuhan Putus Asa: Kita Cuma Tunggu Giliran Terinfeksi

Menhub Tak Setop Semua Penerbangan ke China, Ini Alasannya

Diketahui, jajaran Direksi dan Komisaris PT Garuda Indonesia telah dirombak melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Auditorium Garuda Indonesia City Center, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada Rabu, 22 Januari 2020.

Dalam rapat tersebut, Irfan Setiaputra ditunjuk menjadi Direktur Utama Garuda. Kemudian Wakil Direktur Utama dijabat Dony Oskaria, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko diisi oleh Fuad Rizal, Direktur Operasi ada Tumpal Manumpak Hutapea.

Selanjutnya, Direktur Human Capital dijabat Aryaperwira Adileksana. Sedangkan Rahmat Hanafi menjadi Direktur Teknik, dan Direktur Layanan, Pengembangan Usaha dan IT dijabat Ade R. Susardi, serta Direktur Niaga dan Kargo diduduki M. Rizal Pahlevi.

Selain jajaran direksi, perombakan juga dilakukan terhadap jajaran komisaris. Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munafditetapkan sebagai Komisaris Utama Garuda. Sementara Wakil Komisaris Utama dijabat mantan Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung.

Selaku komisaris independen, tak cuma Yenny Wahid, tapi juga Elisa Lumbantoruan. Terakhir, Peter F Gontha menjabat komisaris perusahaan penerbangan pelat merah itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya