Sungai Mekong dan Ambisi China: Dikeruk Agar Kapal Perang Bisa Lewat
- dw
Adalah endapan batu sepanjang 97km di dasar sungai Thailand yang menghalangi dominasi Cina atas Mekong. Beijing sejak lama mengincar sungai sepanjang 4.350km itu untuk dikeruk dan dijadikan jalur bebas hambatan bagi kapal kontainer, dan kemungkinan kapal perang.
Mekong mengalir dari hulu di dataran tinggi Tibet, menyusuri Myanmar, Laos, Thailand, Kamboja dan berakhir di Vietnam. Keberadaan sungai raksasa ini sejak awal dinilai krusial bagi ambisi Cina membangun koridor ekonomi ke tenggara. Beijing bersikeras proyek infrastruktur itu akan menjamin pertumbuhan ekonomi yang signifikan bagi kelima negara.
Jika berhasil, Cina akan memiliki koridor air dari provinsi Yunnan hingga ke Laut Cina Selatan, jalur dagang paling gemuk di dunia.
Namun proyek infrastruktur baru diyakini adalah hal terakhir yang dibutuhkan Mekong. Saat ini saja selusin bendungan sudah atau sedang akan dibangun di sepanjang sungai tersebut. Enam bendungan berada di wilayah Cina, delapan lain di Laos dan tiga di Kamboja.
Pembangunan bendungan dan pencemaran oleh industri atau limbah rumah tangga perlahan mengubah wajah Mekong. Populasi ikan ambruk, keluh nelayan Thailand, dan permukaan tanah di Delta Mekong di Vietnam yang dulu kaya unsur hara, perlahan amblas lantaran aliran sedimen yang menyusut tajam.
Padahal menurut ilmuwan, keragaman hayati di Mekong hanya bisa disaingi oleh hutan Amazon. Tapi saat ini spesies lokal seperti ikan patin raksasa dan lumba-lumba air tawar alias pesut terancam punah, klaim aktivis lingkungan.
Meski demikian godaan kemakmuran memupus harapan naturalisasi sungai Mekong.