Mari Pengestu, dari Depok untuk Dunia
- VIVAlife/Tasya Paramitha
VIVA – Presiden Grup Bank Dunia, David Malpass menunjuk Mari Elka Pangestu sebagai Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan untuk Bank Dunia pada Kamis, 9 Januari 2020.
Dia merupakan perempuan kedua Indonesia yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank DuniA. Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat menjabat posisi itu pada tahun 2010.
Perempuan kelahiran di Jakarta pada 23 Oktober 1956 (63 tahun) ini adalah mantan Menteri Perdagangan Indonesia sejak 21 Oktober 2004. Dia merupakan wanita Tionghoa-Indonesia pertama yang menjabat sebagai menteri di Indonesia.
Mari yang merupakan Guru Besar Ekonomi di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat ini ternyata anak dari ekonom terkenal Indonesia J. Panglaykim. DIa memperoleh gelar Bachelor dan Master of Economics dari the Australian National University, serta gelar Ph.D, dalam bidang Perdagangan Internasional, Keuangan dan Ekonomi Moneter dari Universitas California, Davis pada tahun 1986.Â
Sebelum menjabat Menteri Perdagangan, Mari Pangestu aktif dalam berbagai forum perdagangan, seperti Pasific Economic Coorporation Council (PECC) dan salah seorang peneliti ekonomi terpandang di Indonesia. Selain itu, istri Adi Harsono ini adalah seorang ekonom dari Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS).Â
Pada 18 Oktober 2011, dia dipindahkan tugasnya atau reshuffle sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ibu dua orang anak ini menggantikan Jero Wacik pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca juga:
Wahyu Setiawan Jadi Tersangka, Hasto Kristiyanto Segera Diperiksa KPK
Normalisasi-Naturalisasi, Anies: Kita Bantu, Gak Ada Dikonflikin
Pada 2018 lalu, Mari mendapat penghargaan tertinggi dari Eisenhower Fellowship (EF) atas kiprahnya selama tiga dekade di berbagai bidang, dari pemerintahan, akademisi, diplomasi hingga sektor swasta. Eisenhower Fellowship merupakan lembaga swasta nonprofit yang didirikan oleh warga negara terpandang di Amerika Serikat pada tahun 1953 untuk menghormati Presiden ke-34 Amerika Serikat Dwight D. Eisenhower karena jasanya yang besar pada kemanusiaan.