Marak Peretasan Bikin Harga Bitcoin Anjlok
- U-Report
VIVA – Harga uang digital Bitcoin, seperti dikutip dari situs Coinmarketcap, Rabu, 18 Desember 2019, berada di angka US$6.640 atau Rp91,3 juta. Angka ini turun dari dua hari sebelumnya yang sempat di atas US$7 ribu (Rp96,3 juta).
Penurunan harga aset kripto terpopuler ini disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya, diduga, karena sentimen negatif China terhadap Bitcoin. Lalu, banyak kasus peretasan (hacking) dan pencurian aset kripto yang tahun ini terjadi di berbagai bursa exchange.
Oleh karena itu, hingga tutup tahun 2019, diperkirakan harga Bitcoin tidak jauh dari kisaran angka yang saat ini.
Menurut Media Director Coinvestasi, Hendi Wishnu, penurunan harga Bitcoin wajar karena satu tahun sebelum halving, BTC, kode aset Bitcoin, akan naik, dan kemudian turun kembali menunggu ada tren kenaikan atau bullish.
Sedikit informasi, halving adalah hari di mana penghitungan block reward berkurang separuh. Peristiwa ini terjadi setiap empat tahun sekali atau 210 ribu blok.
"Kami menyarankan trader menunggu waktu yang tepat untuk membeli," ungkapnya di Jakarta, Rabu, 18 Desember 2019. Lantas, bagaimana 'nasib' aset digital yang diciptakan oleh Satoshi Nakamoto tersebut di 2020?
Hendi mengaku para trader diminta bisa sedikit tenang karena tren harga Bitcoin akan semakin membaik, terutama pada Mei mendatang Bitcoin akan mengalami halving.
"Halving reward blok Bitcoin diperkirakan akan terjadi bulan kelima 2020. Jumlah reward Bitcoin sekarang ini adalah 12.5 coin, yang mana setelah halving akan berkurang setengahnya, atau menjadi 6.25 coin," jelas dia.
Dengan begitu, tahun depan harga Bitcoin diprediksi menyentuh antara US$14 ribu (Rp192,6 juta) hingga US$20 ribu (Rp275,2 juta) pada 3 sampai 6 bulan setelah melewati halving.
Sementara itu, Fransiskus, selaku Business Development Indodax menambahkan, untuk melihat peningkatan tersebut, harga Bitcoin harus diperhatikan dari titik terendah tahunannya.
"Titik terendah tahunan atau yearly-low Bitcoin semakin lama kian mencapai titik yang lebih tinggi," ungkap Fransiskus.
Seperti diketahui, Coinvestasi kembali menggelar Coinfest Roadshow 2020 yang diselenggarakan mulai 3 Desember-14 Desember 2019.
Coinfest Roadshow 2020 hadir untuk menjawab semua pertanyaan seputar market cryptocurrency Bitcoin dan altcoins di tahun depan melalui fundamental dan technical analysis disertai tips strategi trading. Coinfest Roadshow 2020 didukung oleh enam exchange terkemuka di Indonesia dan global, yakni Indodax, Binance, Snapex, Okex, Zipmex, dan Bithumb.