4 Hal yang Harus Kamu Pikirkan Saat Buka Bisnis Jastip
- Pexels/freestocks.org
VIVA – Bisnis jasa titipan (Jastip), kini sedang digandrungi para pegiat media sosial dan pecinta belanja sekaligus traveler. Dengan jastip, mereka mengklaim mendapatkan dua keuntungan sekaligus, keuntungan berbelanja dan jalan-jalan kemana saja.
Kaum millennials disebut sangat menyukai bisnis ini. Pasalnya, bisnis ini dapat dilakukan sambil berlibur. Benua Eropa biasanya menjadi salah satu tujuan favorit para pebisnis ’jastip’ sekaligus pelancong dari Indonesia.
Tak hanya suvenir atau barang khas negara/daerah yang dituju, jastip biasanya banyak juga yang memesan makanan khas dari wilayah yang dikunjungi. Tak ketinggalan pakaian, tas, hingga kosmetik dan parfum bermerek yang biasanya dibanderol dengan harga fantastis di pusat perbelanjaan ternama di kota besar seperti Jakarta.
Untuk memulai bisnis ini, setidaknya ada 4 hal yang bisa kamu pikirkan demi menambag keuntungan agar tidak tipis-tipis amat.
1. Pilih penerbangan yang terjangkau
Maskapai dengan biaya rendah atau low cost carrier (LCC) menjadi salah satu pesawat favorit yang kerap ditumpangi para pebisnis jastip. Namun sayang, tanpa disadari banyak biaya yang belum dimasukkan ke dalam harga tiket, seperti biaya bagasi. Apalagi untuk usaha ‘jastip’ dibutuhkan kapasitas bagasi yang besar.
Full Service Airlines seperti Qatar Airways memberikan kapasitas 30kg gratis untuk setiap penumpang di kelas ekonomi. Belum lagi setiap penumpang juga akan mendapatkan fasilitas dan keuntungan pada saat transit di kota Doha.
2. Cari promo atau travel fair
Untuk mencari promo tiket pesawat murah cukup mudah, karena setiap maskapai biasanya suka membuat travel fair. Belum lagi promo cicilan kartu kredit. Jadwal tiket murah maskapai, khususnya Qatar Airways, biasanya justru di waktu libur sekolah atau natal.
3. Hitung keuntungan dengan teliti
Perhitungan yang tepat harus mencakup semua biaya, tak hanya pesawat tapi juga transportasi dan akomodasi selama di sana. Hitung juga ukuran barang, serta kelangkaan produk yang akan dibeli. Yang penting, jangan sampai harga barang jastip anda lebih mahal dari pasar Indonesia.
4. Batasi berat barang yang akan dibeli
Hal ini sangat penting untuk meminimalisir kerumitan yang mungkin terjadi dan agar barang-barang yang sudah dibeli tidak disita oleh petugas bea cukai di Bandara.