OJK Ingatkan BEI Waspadai Dinamika Ekonomi Global

Ilustrasi investor pasar modal.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA – Otoritas Jasa Keuangan mengucapkan selamat dan apresiasi kepada PT Bursa Efek Indonesia, atas perayaan 42 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia.

Ini Kata BEI soal Emiten yang Untung tapi Masih Absen Bagi Dividen

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, mengaku sangat bersyukur atas kinerja positif yang berhasil diraih oleh pihak BEI saat ini. Khususnya di tengah ketidakpastian perekonomian global yang berdampak ke segala sektor.

"Sampai akhir minggu lalu kita lihat net buy investor asing di pasar saham cukup besar, mencapai Rp64,9 triliun (year-to-date)," kata Wimboh di Gedung BEI, Jakarta, Senin 12 Agustus 2019.

BEI Cetak Laba Bersih Rp 578,67 Miliar di 2023

"Belum lagi di pasar SBN yang mencapai sebesar Rp113,4 triliun (year-to-date),” ujarnya.

Wimboh berpendapat bahwa kondisi itu ditopang oleh solidnya kondisi ekonomi makro. Di mana pertumbuhan ekonomi berhasil dijaga di atas 5 persen.

Gelar RUPST, BEI Tetapkan Jajaran Komisaris Periode 2024-2028

Selain itu, upaya menjaga agar inflasi per Juli 2019 tetap rendah, yakni 3,32 persen (yoy). didukung pula dengan pertumbuhan cadangan devisa per Juli yang mencapai US$125,9 miliar sejalan dengan masuknya dana investor asing.

Namun, meskipun mengakui bahwa penghimpunan dana di pasar modal cukup menggembirakan, Wimboh menegaskan, masih banyak tantangan besar yang harus dihadapi. Baik dari aspek global maupun domestik.

Bahkan, lanjut Wimboh, adanya proyeksi perlambatan ekonomi global yang semakin nyata, membuat berbagai negara melakukan rate cut suku bunga acuannya, termasuk Indonesia.

"Maka kita semua juga harus merespons dinamika ini dengan cepat dan tepat,” ujarnya.

Diketahui, sampai akhir minggu lalu penghimpunan dana dari pasar modal mencapai Rp109,2 triliun, dengan 29 emiten baru yang tercatat. Sedangkan, total dana kelolaan investasi mencapai Rp802,4 triliun, atau tumbuh sekitar 7,2 persen year-to-date.

Namun, indikasi dari belum membaiknya hubungan dagang antara Amerika Serikat-China yang diprediksi masih akan terus berlanjut. Mengakibatkan prediksi perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan oleh berbagai lembaga internasional. (ezr)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya