Erick Thohir: Keadilan Negara pada Pelaku Usaha Buat Industri Hidup
- Istimewa
VIVA – Sejumlah pelaku industri Tanah Air berharap, keadilan atau fairness dari pemerintah. Hal itu, perlu dilakukan kepada para pelaku industri agar industri di Indonesia tidak mati.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Erick Thohir di Musyawarah Daerah PRSSNI ke-XVIII di Surabaya, Jawa Timur.
Menurut Erick, saat ini, dalam mengembangkan industri pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus tegas dalam menjalankan regulasi. Hal itu penting, karena keadilan membuat industri tersebut tak mati.Â
"Saya berharap, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah tegas dalam menjalankan regulasi. Bagi kami, para pengusaha radio, fairness terhadap para pelaku di industri ini sangat penting, agar industri ini tidak mati," jelas Erick dalam keterangannya, dikutip Kamis 8 Agustus 2019.
Sementara itu, di luar acara Musda yang berlangsung di Surabaya itu, Erick juga berbincang dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak.
Dalam pertemuan tersebut ada banyak pembicaraan, salah satunya kata Erick adalah membicarakan mengenai olah raga, fasilitasnya serta pengembangan industrinya di Jatim.Â
"Senang sekali bertukar pikiran dan pengalaman bersama Ibu Khofifah dan Mas Emil. Pembahasan diawali dari pengembangan media, olahraga, potensi ekonomi dan peningkatan sektor industri di Jawa Timur," jelasnya.
Menurut Erick, Jawa Timur dalam hal ini Surabaya sebagai kota terbesar setelah Jakarta, memiliki potensi yang luar biasa. Ditambah lagi jumlah generasi muda yang banyak dapat dengan mudah meningkatkan industri olahraga.
Sedangkan khusus mengenai fasilitas olahraga, Erick berharap, harus menjadi fasilitas yang multifungsi. Gedung basket, misalnya, peruntukannya jangan hanya untuk basket. Bisa dibuat arena voli, bisa pula untuk tempat pertunjukan.
Khusus untuk pariwisata, Erick menambahkan, Presiden pernah menyampaikan bahwa harus ada 10 Bali Baru, di mana salah satunya adalah Bromo.Â
"Tadi Ibu Khofifah malah berpikir lebih luas. Jika perlu ada dua titik lagi di Jatim, karena sektor pariwisata bisa menjadi tempat penyumbang ekonomi yang bagus maupun pembuka lapangan pekerjaan," ujarnya.Â
"Saya yakin, pariwisata bisa semakin berkembang di Jatim, apalagi penduduk di sini punya nilai-nilai melayani tamu yang lebih tinggi dari beberapa daerah lain. Itu adalah salah satu aset untuk pariwisata. Saya yakin, Jatim bisa lebih maju lagi industri pariwisatanya".