Punya Perizinan Online Sendiri, Kementerian ESDM Jamin 7 Hari Kelar
- VIVA.co.id/Arrijal Rachman
VIVA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara resmi meluncurkan Aplikasi Perizinan Online ESDM. Aplikasi itu diluncurkan dalam rangka mendukung percepatan perizinan usaha di sektor ESDM, sehingga arus investasi bisa lebih besar masuk ke Indonesia dari sektor tersebut.
Menteri ESDM, Ignasius Jonan menjelaskan, peluncuran layanan itu juga ditujukan supaya kesungguhan bekerja dari aparatur negara di lingkungan kementeriannya, bisa terus diarahkan untuk sungguh-sungguh memberikan pelayanan yang cepat dan optimal kepada masyarakat.
"Jadi ini kita maunya gunakan teknologi informasi untuk pelayanan yang lebih cepat, untuk lebih baik," kata Jonan dalam sambutan saat peluncuran aplikasi tersebut di kantornya, Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2019.
Di samping itu, lanjut dia, dengan proses perizinan yang dilakukan tanpa tatap muka tersebut, Kementerian ESDM menunjukkan komitmennya untuk melaksanakan Strategi Nasional Pencegahan Korupsi, serta mendukung aksi peningkatan pelayanan maupun perbaikan tata kelola.
"Kita sebagai aparatur sipil negara kan dibayar pakai pajak, cukai, PNBP, iuran royalti apalah namanya. Tapi kita dibayar kalau badan usahanya untung, itu bagian negara 25 persen, masa kita sudah dibagi seperempat enggak mau bantu lebih baik, kan rada aneh," tuturnya.
Sementara itu, Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar menambahkan, dengan adanya sistem tersebut, proses perizinan di ESDM akan bisa lebih cepat. Yakni menjadi tujuh hari ataupun 14 hari tergantung proses bisnis perusahaan yang diajukan.
"Yang biasanya bisa lebih dari sebulan, bisa tiga bulan bisa setahun ini janji kita tujuh hari. Ada beberapa izin (14 hari) tergantung ya, tergantung bisnis prosesnya, ada yang harus ke lapangan, kalau ke lapangan bagaimana," tuturnya.
Masing-masing perizinan usaha di bawah direktorat jenderal yang ada di Kementerian ESDM dipastikannya akan terintegrasi ke dalam sistem tersebut. Dia pun menjamin, kecepatan proses perizinan akan langsung ditinjau olehnya dan menteri ESDM.
"Itu dashboard-nya datang ke saya. Kita lihatkan nanti kayak big data analysis, di eselon mana, di siapa sering telatnya itu akan ketahuan. Itu akan kita ekstrak data itu, si A sering telat sekian hari si B sering telat, si C selalu cepat, nah itu nanti yang menentukan manage move di ESDM," ungkap Arcandra.