Logo WARTAEKONOMI

Jadi Miliarder, Ini Deretan Srikandi Tajir Berbisnis Kecantikan

Ini Nama Srikandi yang Tajir Berkat Bisnis Kecantikan, Hartanya Triliunan. (FOTO: Istimewa)
Ini Nama Srikandi yang Tajir Berkat Bisnis Kecantikan, Hartanya Triliunan. (FOTO: Istimewa)
Sumber :
  • wartaekonomi

Wanita dan kosmetik merupakan satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Kosmetik bukan hanya kebutuhan, namun juga bisa menjadi sumber pendapatan.

Di Indonesia, beberapa artis terkenal, seperti Ashanty, Titi Kamal, Gisella Anastasia dan selebriti lainnya diketahui merilis brand kecantikan sendiri, mulai dari kosmetik hingga produk skincare. Bahkan, miliarder termuda di dunia juga meraup cuan dari bisnis kosmetik, Kylie Cosmetics.

Mengutip dari MoneySmart (1/8/2019), ada beberapa wanita Indonesia yang berhasil menjadi miliarder dari bisnis kecantikan. Siapa saja mereka? Berikut deretannya:

1. Lizzie Parra

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

on

Lizzie Parra mengawali karier sebagai beauty influencer yang kerap memberikan review tentang produk kecantikan. Namanya kini juga sudah tak asing lagi bagi para penggemar kecantikan di Indonesia.

Sukses menjadi influencer sekaligus make up artist (MUA), membuat pemilik nama lengkap Elizabeth Christina Parameswari ini memberanikan diri resign dari pekerjaannya dan mulai merintis produk kosmetik sendiri pada tahun 2015.

Bisnis kecantikan yang bernama BLP by Lizzie Parra awalnya meluncurkan produk lipstik dan kini sudah memiliki beragam jenis produk kosmetik.

Bisnis itu pun terus besar dan berkembang. Berawal dari menjual secara online, kini Lizzie sudah memiliki gerai di berbagai mal besar di beberapa kota.

2. Priscilla Pangemanan

 

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

on

Selanjutnya, ada Priscilla Pangemanan yang tak lain merupakan pendiri produk kosmetik, yaitu Socially Aware Sexy Cosmetics atau lebih dikenal SASC.

Priscilla mengajak dua sahabatnya, yaitu Felicia Senjaya dan Michelle Karli untuk mendirikan produk kosmetik tersebut. Brand yang berdiri tahun 2017 lalu itu membutuhkan modal hingga Rp1 miliar.

Meski begitu, kini SASC sudah berhasil meraup omzet hampir menyentuh angka Rp1 miliar per bulannya.

3. Nurhayati Subakat

Siapa yang enggak tahu produk kosmetik Wardah yang kini menjadi merek make up favorit banyak orang? Selain produknya yang berkualitas, harganya juga ramah di kantong dan dijamin kehalalannya. Itulah yang membuat banyak orang tak segan mengeluarkan uang untuk membeli produk tersebut.

Kesuksesan Wardah tak terlepas dari peran penting pendirinya, yaitu Nurhayati Subakat. Ia sempat masuk dalam daftar 25 pebisnis perempuan paling berpengaruh versi Forbes Asia.

Tak hanya laris manis di Indonesia, Wardah juga dapat kamu temukan di beberapa negara tetangga, seperti Malaysia dan Bangladesh. Bahkan di tahun 2015 silam, Wardah berhasil meraup omzet Rp200 miliar per bulan.

4. Medina Zein

 

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

on

Wanita Indonesia lainnya yang sukses menjadi miliarder lewat bisnis kecantikan, yaitu Medina Zein berkat MD Glowing, klinik kecantikan yang menyediakan paket perawatan kulit.

Sebelum terjun berbisnis, adik ipar Ayu Azhari ini merupakan lulusan kebidanan yang iseng-iseng mengikuti kursus pendek belajar tentang estetika. Siapa sangka, kini dia menjadi pengusaha sukses dari berjualan produk skincare.

Bahkan, omzet penjualan skincare milik wanita asal Bandung ini digadang-gadang lebih dari Rp3 miliar per bulannya.

 

5. Merrie Elizabeth

 

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

on

Yang terakhir adalah, Merrie Elizabeth pemilik salon BloBar, sebuah salon kecantikan ekspres nan ekonomis yang terletak di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Berawal dari menawarkan perawatan kecantikan rambut, kini salon tersebut juga sudah berkembang dengan menyediakan fasilitas kecantikan lainnya. Salah satunya, eyelash extension.

Kesuksesan yang diraih Merrie bahkan mengantarkannya masuk ke dalam daftar “30 Under 30” untuk kategori Retail & Ecommerce versi Forbes tahun 2016.