BPS: Kuartal II 2019 Industri Manufaktur RI Tumbuh Melambat

Ilustrasi Industri manufaktur.
Sumber :
  • Dokumentasi PT Grand Kartech Tbk.

VIVA – Perkembangan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada kuartal II 2019 mengalami perlambatan. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan produksi industri tersebut hanya sebesar 3,62 persen secara tahunan.

Survei BI: Kinerja Industri Pengolahan Kuartal II Ekspansif

Kepala BPS, Suhariyanto, mengungkapkan bahwa angka tersebut jauh di bawah pertumbuhan produksi pada kuartal II 2018 yang mampu menyentuh angka pertumbuhan produksi sebesar 4,36 persen. Begitu juga dengan pertumbuhan periode yang sama pada 2017 yang sebesar 3,89 persen.

"Jadi kalau kita lihat trennya agak menurun, tetapi ini masih kuartal II ya. Meski juga lebih rendah dari kuartal II 2018 yang sebesar 4,36 persen," kata dia di kantornya, Kamis, 1 Agustus 2019.

Bappenas: Industri Pengolahan Kunci Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Meski demikian, Suhariyanto mengatakan beberapa industri manufaktur besar dan sedang masih ada yang mengalami pertumbuhan produksi positif, terbesar yakni industri pakaian jadi yang tumbuh 25,79 persen serta industri kertas dan barang dari kertas yang tumbuh 11,24 persen.

Sementara itu, produksi industri manufaktur besar dan sedang yang perlu menjadi perhatian atau mengalami penurunan cukup signifikan yaitu Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya yang tumbuh negatif 21,46 persen, serta Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik yang tumbuh negatif 15,30 persen.

Amplop Hilang, UU Cipta Kerja Babat Korupsi di Sektor Manufaktur

"Selain karena ada wabah penyakit di beberapa daerah, kita tahu juga bahwa harga karet tidak menggembirakan, sehingga pada waktu saya rilis ekspor kelihatan bahwa ekspor karet turun baik dari sisi volume dan harga," tegasnya.

Di sisi lain, pertumbuhan produksi Industri manufaktur mikro dan kecil justru mengalami pertumbuhan cukup positif. Pada kuartal II 2019 tercatat bahwa pertumbuhan produksinya mencapai 5,52 persen leboh tinggi dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 4,93 persen.

Sektor industri yang mengalami pertumbuhan signifikan pada periode itu yakni industri komputer, barang elektronik dan optik yang tumbuh 17,74 persen, diikuti industri percetakan dan reproduksi media rekaman yang tumbuh 17,01 persen.

Adapun, industri manufaktur kecil dan menengah yang mengalami pertumbuhan produksi negatif satu-satunya adalah industri logam dasar yang tumbuh negatif 26,09 persen. (ren)

Wakil Ketua Umum Kadin, Shinta Widjaja Kamdani.

Forum Bisnis RI-Korea, Kadin Buka Peluang Kerja Sama Kendaraan Listrik

Kadin dan pelaku usaha di Indonesia telah mengidentifikasi beberapa peluang kerja sama dengan Korea dengan nikel yang indonesia punya.

img_title
VIVA.co.id
22 Februari 2022