Curhat Garuda, Susah Kejar Target Untung karena Aturan Baru TBA

Garuda Indonesia/Ilustrasi
Sumber :
  • ANTARA Foto/Muhammad Iqbal

VIVA – Adanya pemangkasan Tarif Batas Atas (TBA) sebesar 15 persen yang diberlakukan oleh Kementerian Perhubungan diakui Garuda Indonesia sebagai salah satu faktor sulitnya maskapai BUMN ini meraup keuntungan.

BTN Mulai Akusisi Bank Victoria Syariah 100 Persen, Intip Prosesnya

Tidak seperti kuartal pertama Januari-Maret 2019, Garuda Indonesia mampu meraup untung sebesar US$20 juta. Sementara itu, dengan adanya aturan tersebut, membuat Garuda Indonesia harus memberlakukan beberapa alternatif agar kembali bisa meraup untung.

"Harga untuk TBA yang 15 persen memang growth Garuda Indonesia di kuartal I sejumlah US$20 juta jadi terhambat, karena batas dari harganya yang tadinya Rp1 juta jadi Rp800 ribu," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda, Fuad Rizal di kawasan Garuda City Center, Tangerang, Jumat, 26 Juli 2019.

Strategi Blibli Genjot Penjualan di Momen Imlek 2025

Aturan yang berlaku sejak Mei ini, membuat pihaknya memberlakukan sejumlah alternatif baru seperti, memangkas rute-rute sepi baik itu domestik maupun internasional. Salah satunya dengan rute Denpasar-London yang saat ini telah ditutup.

"Rute langsung Denpasar-London harus kita tutup untuk efisiensi di mana saat ini yang siasati dengan membuka transit menjadi Denpasar-Medan-London. Tapi, untuk rute-rute gemuk atau yang memiliki permintaan cukup tinggi, tidak kami tutup," ujarnya.

Rukun Raharja Catat Pendapatan Naik 37,9 Persen pada Kuartal III-2024

Terkait dengan keuntungan atau kerugian dari maskapai Garuda Indonesia sejak adanya aturan itu, Fuad menegaskan belum bisa memaparkan.

"Pemberlakuan aturan itu kan masuk di kuartal kedua dan belum bisa kami paparkan, karena harus melalui prosedural. Intinya, kami harus tetap menjaga stabilitas bisnis Garuda Indonesia dengan peraturan atau kebijakan saat ini," ungkapnya.

[dok. Humas PT Remala Abadi Tbk]

Diakuisisi Grup Djarum, Remala Abadi Targetkan Pasang 500 Ribu Jaringan Internet Rumah Tahun Ini

Emiten Penyedia Layanan Internet, PT Remala Abadi Tbk (DATA), memiliki rencana ekspansi secara agresif usai resmi diakuisisi oleh Grup Djarum.

img_title
VIVA.co.id
24 Januari 2025