Aksi Mendag Melobi China Dinilai Bisa Dorong Ekspor Buah RI
- Pixabay
VIVA – Langkah Kementerian Perdagangan untuk meningkatkan ekspor buah-buahan ke China dinilai positif. Sebab, produk hortikultura adalah produk unggulan Indonesia yang memiliki potensi dengan nilai yang besar.
Dengan demikian, langkah Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita yang melakukan lobi langsung ke China diharapkan bisa menaikkan kuota impor buah seperti manggis dan buah lain untuk menyaingi Vietnam dan Thailand.
Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Fithra Faisal mengatakan, Indonesia memang unggul dalam sejumlah produk makanan minuman, tembakau, tekstil, dan produk pertanian serta perkebunan selama ini.
Langkah mendag, lanjut Fithra, akan baik jika negosiasi berjalan positif. "Jadi cukup positif kalau kita kemudian bisa menegosiasikan ekspor kita ke sana," kata Fithra dalam keterangannya, Kamis 25 Juli 2019.
Ia mengungkapkan, potensi ekspor ke China, tercermin dari membaiknya ekspor manggis ke negara tersebut. Ia pun meyakini ekspor manggis dapat membaik seperti sebelum China membatasi impor manggis dari Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor manggis ke China pada 2018 tercatat 38,83 ribu ton, tumbuh 324 persen dibandingkan ekspor 2017 yang hanya mencapai 9,16 ribu ton.
Nilai ekspor manggis pada 2018 tercatat sebesar Rp474 miliar atau tumbuh 778 persen dari ekspor 2017 yang mencapai Rp54 miliar. Ekspor manggis ke China pernah mencapai US$36 juta pada 2012. Namun, turun drastis menjadi US$96 ribu pada 2013, menyusul larangan impor dari China.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita melakukan serangkaian langkah lobi ke China. Upaya itu untuk mendongkrak ekspor Indonesia seperti minyak kelapa sawit (CPO), buah-buahan, dan sarang burung walet.
Enggar mengharapkan dari lobi yang dilakukan, Indonesia bisa meraih setidaknya US$1 miliar per tahun dari ekspor sarang burung walet.