Bank Danamon Bakal Turunkan Suku Bunga

Direktur Bank Danamon, Satinder Ahluwalia.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA – PT Bank Danamon Indonesia Tbk bakal menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menyusul penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia. Bank Sentral diketahui telah menurunkan suku bunga acuan atau BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 25 bps dari 6 persen ke level 5,75 persen.

Alfamidi Bukukan Laba Rp 467 Miliar di Kuartal III-2024, Simak Sumber Cuannya

Direktur Bank Danamon, Satinder Ahluwalia mengatakan, pembahasan penurunan suku bunga itu akan dilakukan pada minggu depan.  

"Kita akan bahas Minggu depan, Maksimal kalau kita turun suku bunga 25 basis poin," kata Satinder di Menara Bank Danamon, Jakarta, Rabu 24 Juli 2019.

Turun 7,8 Persen, Adaro Energy Cetak Laba US$1,17 Miliar Kuartal III-2024

Dia menjabarkan suku bunga yang diturunkan rata-rata dilakukan untuk semua segmen, namun khususnya penurunan akan dilakukan di kredit konsumer. "Iya fokus adalah consumer, ya saya pikir," katanya.

Dia mengatakan, laba bersih yang turun pada Semester I 2019 sebesar 10 persen dari Rp2,01 triliun ke level Rp1,8 triliun disebabkan oleh biaya dana (cost of fund) yang tinggi. Dengan penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia, dia yang akan ikut mendorong profit perusahaan.

Produsen Susu Ultra hingga Teh Kotak Ini Cetak Laba Bersih Rp 893 M Kuartal III-2024, Turun 6 Persen

"Saya pikir kuartal ke depan cost of fund akan menurun, profit akan lebih tinggi," tegasnya.

Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa cost of fund pada tahun lalu menanjak cukup tinggi mencapai 100 basis poin (100 bps)  dibanding tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan oleh kenaikan suku bunga secara beruntun oleh Bank Indonesia.

"Kita lihat itu BI sudah mulai turun di Minggu kemarin, dan ada ekspektasi untuk menurunkan sekali lagi tahun ini mungkin 25 sampai 50 basis poin untuk tahun ini, mudah-mudahan juga cost of fund juga mulai turun," katanya.

Dengan demikian, dia menargetkan pertumbuhan kredit tahun ini bisa mencapai kisaran 8-10 dibanding tahun sebelumnya. "Tahun ini kira-kira minimal 8 sampai 10 persen dibanding tahun lalu," ungkapnya.

Presiden Direktur DRMA Irianto Santoso

Bidik Potensi Bisnis Industri Kendaraan Listrik di 2025, Begini Strategi Dharma Polimetal

miten manufaktur komponen otomotif PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA)membidik peluang pasar industri electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik pada tahun 2025 mendatang.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024