Dukung KSPN Labuan Bajo, Pemerintah Gelontorkan Rp2 Triliun
- VIVA.co.id/Bimo Aria
VIVA – Pemerintah menetapkan Labuan Bajo Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur sebagai destinasi pariwisata premium. Pemerintah juga melakukan penataan kawasan agar mempermudah akses wisatawan ke lokasi.Â
Menindaklanjuti itu, program percepatan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Labuan Bajo harus tuntas pada 2020 melalui program 3A (atraksi, aksesibilitas, amenitas).Â
Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, untuk atraksi misalnya telah dilakukan penataan wisata alam Taman Nasional Komodo, penataan daya tarik wisata budaya di Desa Liang Ndara, dan penataan kawasan Batu Cermin.
Sementara terkait aksesibilitas antara lain pengembangan dan peningkatan status Bandara Komodo menjadi bandara internasional, pembangunan kawasan marina wisata, dan kawasan Pelabuhan Labuan Bajo, dan pembangunan jalan strategis nasional lintas utara Flores (Labuan Bajo-Bari-Reo) serta lintas selatan (Labuan Bajo-Warloka-Wae Rebo).
Dari segi amenitas, lanjutnya ditandai pembangunan homestay di Desa Liang Ndara, lokasi pembangunan homepod, pembuatan, desain dan rencana pembangunan toko suvenir di Puncak Waringin, pembangunan research and tourism center, dan pembentukan emergency response team.
"Kalau totalnya masih saya hitung lagi tapi garis besarannya kita tahu sekitar Rp2 triliun. Untuk 2020 dari PUPR sekitar Rp300 miliar belum yang bandara itu tersendiri soalnya itu pasti dikelola Kemenhub dan mitranya," jelas Arief di Puncak Waringin Labuan Bajo, Selasa 23 Juli 2019.
"Lalu Marina dikelola langsung oleh ASDP yang ini oleh PUPR dan kita intergrasikan semuanya. Jadi total kebutuhan sekitar Rp2 triliun untuk 2019-2020," tambahnya.
Selain 3A lanjutnya dilaksanakan pula program sanitasi tempat pembuangan akhir (TPA) dan tempat pengolahan sampah reduce, eeuse, and recycle (TPS3R), penambahan armada pengangkut sampah, serta Gerakan Peduli Sampah, lalu pengusulan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tana Naga dan Tana Mori di Manggarai Barat.
"Itu yang kita laksanakan sekarang ini. Kita paralel dan sejumlah item harus selesai tahun ini seperti lounge Puncak Waringin," katanya.
Laporan Jo Kenaru/ Manggarai Barat-NTT