Luhut Klaim Startup Telah Bantu Nelayan Terhindar dari Tengkulak

Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan di Sukabumi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adi Suparman

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, digitalisasi perekonomian para nelayan dengan moda Tempat Pelelangan Ikan (TPI) online melalui startup Fish On, mampu meningkatkan derajat ekonomi nelayan.

Apa yang Dicari Investor? 10 Faktor Kunci yang Mempengaruhi Keputusan Investasi ke Startup

Hal itu diungkapkan Luhut di sela pelepasan nelayan pilot project program satu juta nelayan berdaulat di Tempat Pelelangan Ikan Palangpang Ciwaru, Kabupaten Sukabumi pada Sabtu 20 Juli 2019. Bahkan dengan perubahan ini diprediksi akan menyelamatkan nelayan dari para tengkulak.

Para nelayan di Sukabumi, dapat menggunakan startup Fish On dengan radius maksimal 60 kilometer saat di laut. Dalam aplikasi tersebut nelayan mampu berinteraksi dengan konsumen dengan harga ikan sesuai tanpa melalui tengkulak.

Mengenal Angel Investor: Pengertian, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya untuk Bisnis Pemula

“Dengan digitalisasi, dari tengah laut mereka bisa melakukan transaksi dengan si smart tadi, dia mulai bisa pesan apa yang dibutuhkan, bisa pesan blok es dan sebagainya. Dan itu akan membuat efisiensi,” ujar Luhut.

Luhut menerangkan, potensi perikanan di laut Indonesia ditaksir mencapai US$1,3 miliar per tahun. “Kita mungkin masih mengelola 7,5 persen, jadi masih jauh, nah perkembangan ekonomi Indonesia dianggap dunia sekarang salah satu perkembangan yang lebih baik,” ungkapnya.

CEO Speaks Nextgen Startup Day: Kupas Tuntas Ketahanan Bisnis di Tengah Startup Berguguran

Dia juga meminta para nelayan Sukabumi untuk mengubah pola pikir terdahulu dengan membiasakan diri untuk disiplin, membiasakan diri dengan teknologi informasi. 

“Sekarang para nelayan juga harus bertanggung jawab kebersihan, pemeliharaannya, disiplinnya, jangan buang sampah di laut, jadi kita semua sinergi. Teman-teman nelayan mulai berpikir itu,” katanya.

Terkait tengkulak, Luhut juga memastikan akan hilang karena nelayan sudah mengalami kemajuan mengenai informasi harga ikan. “Tidak ada yang boleh ngontrol semua. Semua harus menikmati, jadi nelayan ini susah karena beberapa orang yang kaya, itu tidak adil,” tuturnya.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menambahkan, perubahan cara perekonomian itu untuk dimanfaatkan dengan maksimal oleh para nelayan. 

“Nelayan juga harus punya kemauan, selama ini kita hanya mengambil ikan, tetapi tidak dikelola. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan para nelayan bisa mengambil ikan dengan maksimal dan mengelolanya dengan baik,” terangnya.

Dengan startup Fish On, Uu berharap produktivitas penangkapan ikan para nelayan tidak mengalami penurunan. “Pak Menko responsif, untuk Jawa Barat, khususnya Kabupaten Sukabumi, dengan kebersamaan ini, kita harapkan suksesnya Satu Juta Nelayan Berdaulat. Semoga program satu juta nelayan berjalan dengan baik," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya