Penampakan Pelabuhan Pulau Bacan Usai Diguncang Gempa 7,2 SR
- Dokumentasi Kementerian Perhubungan.
VIVA – Operasional pelayanan dan aktivitas transportasi laut di Pelabuhan Babang hari ini telah kembali normal. Setelah tadi malam ditutup akibat gempa bumi berkekuatan 7,2 Skala Richter yang terjadi di Labuha, Maluku Utara, kemarin sore pukul 16.10 WIT, menyebabkan sejumlah fasilitas pelabuhan rusak.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Ahmad menegaskan, ia telah menerima laporan masuk dari kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Babang. Bahwa, operasional dan aktivitas pelayaran di pelabuhan tersebut sudah kembali normal.
Ahmad mengingatkan agar para petugas di pelabuhan tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan pascagempa tersebut. Pengecekan lebih lanjut  terhadap sarana dan prasarana yang ada pun masih terus dilakukan.
"Kepala UPP Babang sudah diperintahkan untuk menginventarisir kerusakan fasilitas Pelabuhan Babang untuk selanjutnya dilakukan program rehabilitasi kerusakan dimaksud pascagempa tersebut," ujar Ahmad dikutip dari keterangan resminya, Senin 15 Juli 2019.
Sementara itu, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Babang, Jufri Rachmat mengatakan bahwa gempa susulan terus terjadi dan menyebabkan beberapa fasilitas Pelabuhan UPP Babang terjadi kerusakan.
"Terjadi kerusakan ringan di antaranya terminal penumpang Pelabuhan Babang sebagian besar plafonnya rusak, Dermaga Pelabuhan Babang retak, talud Pelabuhan Babang retak sehingga tadi malam aktivitas pelayarannya dihentikan," ujar Jufri.
Adapun aktivitas kantor UPP Babang dan pelayanan serta aktivitas kepelabuhanan hari ini berjalan seperti biasa. Para petugas pun sedang melakukan pengecekan sarana dan prasarana pelabuhan pascagempa tersebut.
Pelabuhan Babang di Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara merupakan pelabuhan paling strategis dalam mendukung kelancaran lalu lintas orang dan barang dari dan ke Halmahera Selatan.Â
Gempa berkekuatan 7,2 SR sebelumnya mengguncang wilayah Labuha pada pukul 18.10 WIT. Episentrum gempa tersebut berada pada titik koordinat 0.59 Lintang Selatan dan 128.06 Bujur Barat atau berjarak 62 kilometer timur laut Labuha, Maluku Utara. Adapun gempa tersebut berada pada kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut.