Diskon Tiket Pesawat LCC Belum Berjalan Ideal, Ini Alasan Pemerintah

Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Zabur Karuru

VIVA – Pemerintah mengakui kebijakan diskon 50 persen tarif tiket pesawat berbiaya murah atau low cost carrier yang telah mulai dilaksanakan, Kamis, 11 Juli 2019, belum berjalan ideal dengan yang direncanakan sebelumnya.

Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan, itu karena masih belum maksimalnya ketersediaan jumlah penerbangan khusus tiket diskon 50 persen, baik untuk maskapai Citilink maupun Lion Air, yang seharusnya 62 penerbangan.

"Terkait pelaksanaan kebijakan ini memang masih belum berjalan ideal dalam pelaksanaannya," kata Susiwijono di kantornya, Jakarta, Jumat, 12 Juli 2019.

Dia mengatakan, khusus untuk maskapai Citilink, tidak tersedianya jumlah penerbangan itu karena sistem pemesanan tiket di maskapai berbiaya rendah yang rata-rata telah dilakukan oleh masyarakat 30 hari sebelum keberangkatan. Sehingga, banyak dari penerbangan pada Kamis telah penuh.

"Data update Citilink, dari 62 flight yang dedicated untuk penerbangan murah, itu yang masih tersedia seat harga 50 persen dari tarif batas atas LCC ada 34 flight. Karena yang lain sudah di-book sebelumnya," ungkap dia.

Meski jumlah penerbangannya belum sesuai, Susiwijono mengatakan Citilink telah menyediakan bangku untuk tiket diskon 50 persen sesuai ketentuan, yakni 30 persen. 

Misalnya, penerbangan dari Cengkareng ke Solo pada pukul 13.50 WIB yang tersedia 54 kursi tiket diskon dari total keseluruhan kursi sebanyak 180 kursi.

"Dari 180 seat total, 54-nya dapat. Ini contoh flight yang betul-betul terapkan harga 50 persen. Meski ada juga penerbangan yang terdiri dari 52 seat Jogja ke Halim, jadi sebenarnya kemarin sudah jalan semuanya," tutur dia.

Pejabat Kementerian di Bawah Kemenko Perekonomian Kumpul, Ini yang Dibahas

Untuk Lion Air, dia menegaskan, manajemen mereka belum memberikan data sebagaimana yang dilaporkan oleh Citilink. Alasannya, kata Susi, sistem pemesanan tiket Lion Air belum bisa menyesuaikan dengan kewajiban yang telah ditetapkan pemerintah tersebut.

"Citilink dan Lion Air dari kesiapan sistem reservasinya, begitu kita sudah umumkan 10 Juli kemarin, 11 Juli mulai, baru Citilink yang sudah siap lakukan sistem penyesuaian reservasinya. Lion butuh waktu update sistemnya," ungkap dia.

Tukin ASN Kemenko Perekonomian dan Kemenhub Disetujui Naik

Sebagaimana yang diberitakan Vivanews sebelumnya, di situs Tiket.com, harga tiket Jakarta (CGK)-Surabaya (SUB) pada 16 Juli 2019, terpantau turun pada maskapai Citilink, dengan harga Rp615.573 per per penumpang dari tarif batas atas sebesar Rp1.372.000 per penumpang. 

Namun, untuk maskapai Lion Air, penurunannya terpantau belum mencapai 50 persen. Tarif Lion Air untuk CGK-SUB pada tanggal tersebut, terpantau paling murah berada di level Rp967.600 per penumpang, alias belum sesuai ketentuan pemerintah.

Kerjasama dengan Korea Selatan dan Belanda, Pemerintah Susun Strategi Pembangunan Berkelanjutan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Menko Airlangga: Indonesia Siap Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari Amerika Serikat

Senior Vice President (Policy) US-ABC Marc Mealy, menyampaikan keyakinan kerja sama ekonomi Amerika Serikat dan Indonesia akan semakin berkembang pada masa mendatang.

img_title
VIVA.co.id
24 November 2024