Pemerintah Pastikan Bahan Bakar Pesawat Tak Lagi Dimonopoli Pertamina
- VIVA/Putra Nasution
VIVA – Pemerintah menetapkan kebijakan penerbangan berbiaya murah atau low cost carrier terhadap sejumlah maskapai di Indonesia. Kebijakan itu dianggap objektif untuk menekan harga tiket pesawat penerbangan domestik.
"Dulu kita tidak melihat low cost carrier, sekarang sudah berjalan," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis, 11 Juli 2019.
Manajemen Garuda Indonesia sebagai perusahaan jasa transportasi udara di Tanah Air juga akan ditata ulang agar bisa menekan harga tiket pesawat untuk diikuti maskapai penerbangan lainnya. Pada prinsipnya, katanya, manajemen Garuda harus dibuat lebih efisien.
Garuda Indonesia juga mendapatkan pinjaman dana dari Aviation di Tiongkok untuk biaya operasionalnya. "Kemarin kita negosiasi ulang, kebetulan saya ikut. Strukturnya (pinjamannya) dibikin semakin lama, sehingga pembayaran lebih hemat 35 juta dolar AS. Kita sendiri melihat rute-rute miskin, maksudnya yang rugi jangan dimainkan dulu," tuturnya.
Ia mengungkapkan tidak ada lagi monopoli avtur atau bahan bakar pesawat, selama ini dikendalikan oleh Pertamina. "Penjualan avtur tidak boleh monopoli Pertamina lagi – sudah diputuskan," katanya.
Pemerintah Indonesia memberikan peluang maskapai asing untuk melayani penerbangan dalam negeri seperti dilakukan AirAsia. Juga memberikan rute-rute penerbangan yang banyak penumpangnya, termasuk rute-rute perintis.