Kinerja Disoroti, KBN Didorong Balik ke Masa Kejayaan
- www.ekon.go.id
VIVA – Kinerja PT Kawasan Berikat Nusantara atau KBN dipertanyakan, menyusul sengketa internal pengelolaan Pelabuhan Marunda dengan PT Karya Citra Nusantara atau KCN.
Kuasa Hukum KBN, Hamdan Zoelva sebelumnya menyebutkan, kinerja KBN berjalan sangat baik dan sehat. Bahkan, sebagian besar masalah yang ditinggalkan pengurus lama KBN sudah diatasi oleh Direktur Utama PT KBN Sattar Taba dan sudah untung sejak 2015.
Menanggapi pernyataan tersebut, salah satu pemrakarsa dan pendiri KBN Yustian Ismail menyebut, pendapatan KBN hingga Juni 2019 belum capai target yang ditetapkan, padahal sekarang sudah pertengahan tahun. Sejumlah permasalahan pun dikatakan sedang menghantui KBN.
“Selain target laba yang belum tercapai, rasio dana lancar yang dimiliki oleh KBN dengan utang sangatlah jomplang. Kalau KBN tidak mendapatkan uang yang banyak di bulan Agustus nanti, kondisi KBN dapat terpuruk,” ujar Yustian dikutip dari keterangan resminya, Senin 8 Juli 2019.
Menurut Yustian, keuangan KBN saat ini pun justru memikul beban berat berupa banyaknya tagihan-tagihan yang sedang berebutan masuk. Di antaranya, ada yang jumlahnya sangat besar, seperti untuk pembiayaan pembangunan area C-4.
“Untuk membayar utang-utang tersebut, KBN tidak akan mampu kecuali menambah pinjaman lagi," ungkapnya.
Terkait laporan keuangan KBN, Yustian meminta pemerintah untuk menugaskan auditor independen yang profesional. Sehingga, sejumlah permasalahan yang terjadi di dalam tubuh KBN bisa terkuak..
“Saya ingin KBN kembali ke masa kejayaannya. KBN harus kembali ke konsep awal, karena tidak ada ahli pelabuhan di KBN. Salah kamar KBN masuk ke pelabuhan,” tutur Yustian.