Crown Group Nilai Relaksasi PPnBM Akan Percepat Gerak Bisnis Properti
- VIVAnews/Alfin Tofler
VIVA – Pemerintah membebaskan pungutan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah atau PPnBM untuk hunian atau properti dengan harga di bawah Rp30 miliar. Sedangkan untuk PPnBBM hunian di atas Rp30 miliar, dipangkas dari awalnya sebesar lima persen menjadi hanya satu persen.
Komisaris dan CEO Crown Group, Iwan Sunito menilai, relaksasi ini akan mempercepat gerak bisnis properti di Tanah Air. Menurutnya, kebijakan ini positif untuk industri properti.
"Saya pikir, itu bagus banget ya, untuk mempercepat perkembangan properti di Indonesia, terutama untuk yang dekat-dekat di kota, karena untuk first buyer juga, untuk investor pertama," kata Iwan di Grand Indonesia, Jakarta, Senin 1 Juli 2019.
Pengembang properti asal Australia ini yakin, kebijakan itu juga akan berdampak kepada bisnis Crown di Indonesia sendiri. Crown Group diketahui saat ini sedang menggarap proyek hunian vertikal mewah di kawasan Ancol, dengan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
"Pastinya membantu ya, kira-kira untuk investor, terutama investor dari luar negeri yang untuk 'mau'nya lebih besar. Tetapi, investor luar negeri ini memang masih enggak banyak untuk Indonesia," kata Iwan, yang juga salah satu Diaspora Indonesia itu.
Dia mengatakan, kisaran harga jual untuk proyek hunian vertikal mewah yang akan dijual di Jakarta itu mulai dari Rp2 miliar, alias termasuk dalam kategori objek pajak di aturan PPnBM sebelumnya. "(harganya) Rp2 miliar, start from," tambah dia.
Namun, menurut dia, insentif yang paling cepat untuk mempercepat bisnis properti adalah kebijakan suku bunga. Seperti misalnya di Amerika Serikat, yang memberikan kebijakan subsidi bunga untuk pembeli pertama.
"Seperti di AS itu, mereka kasih bunga yang sangat murah sekali untuk first time buyer. Nah, itu yang membantu banget. Itu yang lebih mempercepat," ujar dia.
Tangerang Jadi Lokasi Terpopuler Pencari Hunian, Lippo Karawaci Siapkan Inovasi
PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), yang berbasis di Lippo Village, Tangerang, berhasil meraih pra penjualan sebesar Rp 4,25 triliun pada periode Januari-September 2024.
