Ternyata Ini yang Buat Orang Indonesia Demen Belanja Online
- wartaekonomi
Liftoff, platform bidang pemasaran dan penargetan ulang aplikasi seluler, merilis laporan tahunan ketiga terkait pertumbuhan pasar aplikasi seluler. Laporan ini menunjukkan, semakin meningkatnya kenyamanan dalam berbelanja dapat mendorong pengguna berbelanja melalui aplikasi tersebut.
Rilis dengan judul Aplikasi Belanja Seluler 2019 tersebut mengungkapkan bahwa pengguna aplikasi belanja semakin menyukai aktivitas berbelanja tahun ini, yang dianggap sebagai tahun kejayaan perdagangan seluler sejauh ini.
Temuan yang paling penting, Indonesia menjadi pasar yang sangat menarik dalam hal akuisisi dan perilaku pengguna terhadap aplikasi belanja seluler. Hal ini dikarenakan tingginya ekspansi penggunaan internet serta pertumbuhan perdagangan daring.
Dalam rilisnya kepada redaksi Warta Ekonomi, Liftoff menjelaskan, biaya yang dikeluarkan pihak pemasar aplikasi untuk mendorong instalasi aplikasi ialah sebesar US$1,65. Angka ini terendah di antara lima negara yang dianalisis dalam riset ini, yakni Indonesia, Jerman, Jepang, Inggris, dan AS.
"Biaya ini pun lebih rendah jika dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendorong pengguna agar melakukan pembelian pertama dalam aplikasi belanja yang berkisar pada US$16,69," tulis Liftoff.
Namun, rendahnya biaya-biaya tersebut, kata Liftoff, hanya diimbangi dengan tingkat konversi yang juga rendah. Sebagai contoh, tingkat instalasi hingga pembelian di Indonesia hanya mencapai 9,9%, lebih rendah dari tingkat instalasi hingga pembelian sebesar 10,1% di kawasan Asia Pasifik secara umum.
Selain itu, laporan Liftoff juga menemukan, konsumen e-commerce di Indonesia biasanya memakan waktu yang lama untuk bergerak dari instalasi ke pembelian, dengan rata-rata waktu mencapai 1 hari, 19 jam, dan 31 menit.